Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remaja Belanda Jatuh Cinta Sama Onta

25 November 2010   10:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jatuh cinta sama Onta. Wah...

Onta, binatang khas gurun pasir yang menjadi alat transportasi kawasan gersang dan tandus sudah lama dikenal dengan produksi susunya yang menyehatkan karena mendekati nilai gizin susu ASI. Beda dengan susu hewan lain seperti kerbau, sapi maupun domba. Saya menyebut susu kerbau, karena memang di Indonesia, bahkan di dunia tidak populer susu kerbau. Biasanya selalu susu sapi. Namun, di Pakistan justru susu kerbau yang favorit. Biasanya, mahasiswa IIUI di Islamabad, terutama musim dingin selalu menunggu 'cukider' mengenjut sepeda tuanya yang berisi priok susu kerbau untuk dimasak dan dihangatkan sendiri. Sambil membaca teksbook bahan kuliah di pagi yang menyejukkan. Mereka, orang Pakistan mengatakan bahwa susu kerbau lebih kuat ketimbang daripada susu sapi.

Onta, binatang gurun pasir kok bisa hidup di Eropa, khususnya di Amsterdam, Belanda. Seorang remaja yang jatuh pada onta dan saat ini sudah mempunyai sekitar 50 ekor unta untuk diproduksi susunya. Remaja tersebut, Frank Smith (27) bahkan sudah memiliki laboratorium susu unta. Dia mengharapkan nantinya susu unta akan dipajang (dijual) di rak-rak super market Eropa.

Ayah Frank, Dr. Marcel Smith mengatakan bahwa penderita penyakit gula merasa kondisinya lebih baik setelah mengonsumsi susu unta secara teratur. Bahkan dia mengusulkan agar Universitas Nijmegen yang meiliki laboratorium lengkap mengenai gizi dan makanan yang terkenal agar meneliti pengaruh konsumsi susu unta secara jangka panjang.

Selama ini produksi susu unta keluarga Smith menempati toko-toko milik imigran asal Arab, Afrika Utara maupun Afrika seperti Maroko, Somalia dan Turki. Untuk dapat memproduksi dan mendapatkan lisensi penjualan dan produksi susu tersebut juga dilakukan cukup lama hingga mendapatkan izin dari pemerintah Belanda., disamping karena unta tidak termasuk dalam jajaran hewan yang direkomendasi oleh Uni Eropa. Namun, perjuangan dan keuletan keluarga tersebut akhirnya membuahkan hasil dan menjadi pioner dalam bidang produksi susu yang belum negtop di kawasan Eropa tersebut.

Bagi yang ke Amsterdam, bisa mencobanya...

Salam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun