[caption id="attachment_104620" align="alignleft" width="117" caption="Paus Shenouda III, dari Gereja Koptik, Mesir."][/caption] Paus Shenouda III, Paus Alexandria dan Patrik al-Karazah al-Marqusiyah dan delegasi melakukan kunjungan kepada Grand Sheikh Al-Azhar yang baru, Imam Akbar Prof. Dr. Ahmad Al-Thayeb di Cairo. Maksud kedatangan Paus dan rombongan tersebut adalah dalam rangka mengucapkan 'tahni'ah' kepada Imam Akbar sebagai Grand Sheikh Al-Azhar yang baru. Paus Shenouda menegaskan kepada Sheikh Al-Azhar dalam pertemuan yang dihadiri oleh Wakil Al-Azhar tersebut mengenai spirit kerjasama dan persaudaraan yang terjalin selama ini diantara rakyat Mesir dengan baik, dan juga kerjasama antara lembaga Al-Azhar dengan Gereja Koptik secara berkesinambungan sehingga membawa kemaslahatan bagi Mesir dan rakyatnya, serta umat pada umumnya. Grand Sheikh Al-Azhar menegaskan bahwa sosok Paus Shenouda III merupakan cerminan seorang yang memiliki keutamaan dan menampilkan kesejukan Isa Al-Masih yang sebenarnya. Di bumi Mesir kedua umat tersebut (Islam dan Kristen Koptik) hidup berdampingan dalam damai diantara mereka. Kunjungan Paus Shenouda III dan delegasi ke Al-Azhar menujukkan betapa eratnya kerjasama antara kedua lembaga keagamaan tersebut di Mesir. Di lain pihak, Paus Shenouda III juga menandaskan pujiannya kepada Grand Sheikh Al-Azhar yang baru akan kedalaman pengetahuan beliau dan posisi Sheikh Al-Azhar di dunia Islam. Beliau adalah seorang yang berasal dari 'Shaid' (desa) yang terkenal dengan karamahnya yang menjadi tempat saling kasih dari berbagai lapisan masyarakat, dan berbagai kalangan dan umat. Perlu dicatat bahwa Kristen Koptik di Mesir, - dan nama Mesir dalam bahasa Inggris diambil dari akar kata ini yaitu 'Egypt' Qibty. (Koptik, bahasa Arabnya Qibty, bahkan salah seorang istri Nabi Muhammad saw berasal dari Kristen Koptik ini, yaitu Maria Qibtiyah (Mariam Qibtiyah). Gereja Koptik mempunyai seorang Paus sendiri yang berkedudukan di Alexandria, dimana sejaka konsili Nicea dulu tidak menyetujui adanya faham Trinitas dalam gereja Katolik dan juga hingga saat ini tidak mengikuti Gereja Katolik di Roma. Pemeluk Kristen Koptik di Mesir juga merayakan natal kelahiran Nabi Isa tidak pada tanggal 25 Desember sebagaimana dirayakan oleh umat Kristen di dunia lain, tapi mereka merayakan natal tersebut pada setiap tanggal 7 Januari. (Mohon dikoreksi bila salah). Itulah gambaran toleransi diantara kedua pemuka agama dan kedua lembaga keagamaan, semoga dapat menjadi contoh yang bagi belahan dunia lain.
