Ketua Himpunan Pengusaha Arab, Hamdy Thabba' meminta kepada para Pemimpin Arab untuk meninjau dan belajar dari kesusksesan yang telah dicapai oleh Uni Eropa dalam kekuatan ekonomi dan politik, kendati kepentingan ideologi sosial-kemasyarakatn mereka sangat beragam. Dunia Arab dengan satu bahasa dan satu kepentingan seharusnya dapat mewujudkan Uni Arab untuk mebendung ketamakan dan ambisi dunia luar terhadap kekayaan dunia Arab. Lebih lanjut, Thabba' meminta untuk membuat kerjasama ekonomi bersama, dan membuka perbatasan mereka bagi tenaga kerja Arab dan barang-barang komoditas dunia Arab. STOP Tenaga Kerja Asing. Perangi kemiskinan, pengangguran, kebodohan dan wabah penyakit. Ciptakan proyek bersama antar negara Arab, seperti proyek perairan, bendungan, gas alam, listrik, jalan, kereta, terlkom, dan Investasikan uang di sesama negara Arab, karena merupakan tempat yang aman", dsb proyek-proyek yang menguntungkan bagi dunia Arab. [caption id="attachment_187980" align="alignleft" width="330" caption="Ilustrasi/Admin (kampungtki.com)"][/caption] Ajakan Thabba' ini, terutama di bidang tenaga kerja asing, karena melihat kenyataan bertumpuknya tenaga asing non-Arab terutama di negara GCC, ambil contoh, misalnya Dubai, yang warga asingnya mencapai 80% dari total penduduk, sedangkan penduduk asli Dubai hanya 20 %, begitu di Abu Dabi, Arab Saudi, dsb. Sedangkan ajakannya untuk menginvestasikan modalnya di negara Arab, karena setelah dua kali krisis dunia, negara-nnegara Arab merupakan kawasan aman untuk menyimpan dana tersebut, selain itu juga memberikan kesempatan kerja kepada angkatan kerja dunia Arab dan menjaga cadangan ketahanan pangan bagi dunia Arab itu sendiri. Thabba' memang mengkritik njelimetnya birokrasi dan lamanya proses adminstrasi di negara-negara Arab, selain itu juga undang-undang investasi yang belum jelas dan lambannya take action berbagai proyek yang bernilai ekonomi tinggi. Namun semuanya itu dapat diatasi dengan gaya kekuatan regional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Uni Eropa. Semua kekuatan tersebut dapat tercapai Jika negara-negara Arab dapat mewujudkan Uni Arab. Usulan pembentukan Uni Arab tersebut sudah bergulir pada KTT Liga Arab di Sirte, Libya 2010 atas usulan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Untungnya, dunia Arab belum pinter, sehingga ancaman bagi tenaga kerja asing masih belum dapat direalisasikan. Kalau nanti mereka sudah pandai, dan menyetop tenaga kerja asing dan di negeri sendiri lapangan kerja belum tersedia, mau ngapain yah....Tapi itu hanya lamunan saya yang terlalu utopis.... salam,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H