Â
Â
Kalau AS punya Holywood, India punya Bolywood, Asia Timur punya Hongkong, Timur Tengah punya Mesir, dan Indonesia punya sinemart dan ram punjabi, dst.... Lalu kenapa????
Seorang wartawan Israel dan kolumnis politik surat kabar 'Haarets' Israel, Tsivi Beri'el, menulis sebuah artikel di surat kabar tersebut berjudul 'Kementerian Kebudayaan Mesir Menyerahkan Arsipnya kepada Rupert Murdoch' yang menganalisa bahwa dunia hiburan dan entertainment Mesir mengalangi situasi kalang kabut dan cemas karena khawatir mengenai sejarah cinema (perfilman) Mesir yang dianggap sebagai terbesar di Timur Tengah. Hal itu disebabkan karena transaksi yang telah ditandatangani baru-baru ini antara peruhaan hiburan milik miliarder Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abd. Aziz dari Arab Saudi, 'Rotana' dengan Citicorp milik Murdoch. Dengan transaksi tersebut , pemilik citicorp memiliki 9 % saham 'Rotana' dengan nilai investasi sebesar US $ 70 juta, dimana pihak citicorp dapat saja memperbesar kepemilikannya di dunia hiburan terbesar di Timur Tengah tersebut, dalam waktu satu tahun ke depan, yang akan menjadi mitra terbesar di perusahaan tersebut.
Penandatanganan transaksi tersebut terjadi di saat Mesir sedang mengalami kecemasan dan waspada, karena saat ini mengalami peceklik dan masa kemunduran posisinya yang kedudukannya kedudukannya sebagai 'Holywood' Timur Tengah digerogoti dimana para produser mendatangkan artis dari luar Mesir untuk memesarkan karya-karya seni mereka. Kekhawatiran Mesir pada transaksi ini sangat masuk akal dan wajar, karena peranan Murdoch yang menjadi pendukung utama Zionisme dan Israel dan dampaknya juga bagi perusahaan 'Rotana' di pasar hiburan dan seni Mesir dan  dunia Arab pada umumya di bidang cinema, musik dan lagu. Tsivi mengutip keterangan Izzat Qamhawi, pimred majalah 'Akhbar al-Adab' (Berita Budaya) Mesir, yang mengkawatirkan karena Murdoch merupakan pendukung fanatik pemerintahan Israel dan salah seorang tokoh pembuat 'pencitraan' negatif Arab dalam konflik Arab-Israel di media internasional. Bahaya masuknya Murdoch ini ke media Timur Tengah akan terasa dampaknya pada generasi mendatang, khususnya mengenai pandangan mereka terhadap Israel dan Zionisme yang sudah jauh dari fakta historis dan sudah terdistorsi, seperti yang nampak juga dari komentar sebagian para Kompasianer dalam menanggapi hal yang sama. Bahkan Tsivi lebih lanjut menekankan bahwa kekhawatiran Mesir bukan hanya pada keutuhan sejarah warisan cinema mereka, tapi juga takut akan misi dan isi sinetron religius yang selama ini ditayangkan pada setiap bulan Ramadhan yang dibiayai oleh para investor kaya raya Arab Saudi. Rotana selama ini menguasai 80 % produksi perfilman Mesir dan memiliki sekitar 1300 film atau 1/3 produksi dari seluruh produksi film Mesir.
Boleh jadi, kalangan dunia hiburan Mesir menjadi kalang kabut.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H