Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bermula dari Kecemburuan Sarah...!!!

24 Maret 2010   17:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_101703" align="alignleft" width="116" caption="Negeri Kan'an yang Dihuni oleh Ibrahim AS"][/caption] Tulisan yang saya publikasikan mengenai konflik Timur Tengah sudah cukup banyak dengan pelaku utamanya Israel dan Palestina, ditambah dengan negara-negara Arab lainnya serta AS sebagai mediator cukup rumit mengambil kesimpulan akibat peristiwa demi peristiwa setiap hari terjadi di luar dugaan dan dengan 'tipuan' politik serta kelicikan yang dilakukan oleh pihak Israel dan dukungan Yahudi internasional. Dalam tulisan ini saya ingin berbagi dan mencoba merefleksi ke belakang ribuan tahun lalu. Apa makna dibalik kejadian tersebut. Nun, ketika Nabi Ibrahim (Abraham) tinggal di negeri Kan'an, Palestina saat ini, hidup bahagia dalam rumah tangga walau usia mereka sudah tua namun belum dikarunia keturunan dan anak. Rupanya, keluarga tanpa anak yang lucu dan manis tersebut, merupakan sebuah kerinduan bagi Sarah, sang istri yang juga mandul. Akhirnya, Sarah pun menganjurkan Ibrahim untuk menikahi perempuan lain, yang kemudian terkenal dengan Hajar dari Mesir. Ternyata, Hajar hamil dan melahirkan seorang putra manis yang diberi nama Ismail. (Dalam bahasa Ibrani, kata itu terdiri dari 'Yesma' dan El, yang artinya, 'Tuhan Mendengar'). Hati wanita ternyata tidak dapat dibohongi. Kalau asalnya dulu mendukung untuk menikah lagi, tapi ketika istri muda punya anak, kecemburuan wanitanya muncul dan Sarah pun mengusir Hajar dan putranya Ismail ke Makkah yang ceritanya sudah kita ketahui. Tuhan punya kuasa (grand desain Allah), akhirnya Sarah pun hamil. Ketika para malaikat datang (kisahnya diceritakan dalam banyak surat di dalam Al-Qur'an, antara lain di awal Surat Al-Zariyat), Sarahpun tidak percaya. Mana mungkin aku hamil, karena aku mandul dan suamiku juga mandul dan sudah tua. Ketika dia benar-benar hamil, diapun menabok pipinya dengan tangan sambil tertawa terbahak-bahak. Makanya, anaknyapun diberi nama 'Ishak' (Dalam bahasa Ibrani artinya, Yang tertawa terbahak-bahak. Ada yang punya nama Ishak gak diantara Kompasianer). Kecemburuan Sarah pada Hajar dan Sikap 'congkak'nya ketika diberitahu Malaikat mengenai kuasa Tuhan akan kehamilannya yang diejek dengan terbahak-bahak, apakah tidak menjadi 'kualat' ??? Wallahu A'lam. Konflik Israel-Palestina bisakah dilihat dari sudut 'kecemburuan' Sarah tersebut.???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun