Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Money

Arab Saudi Juga Tidak Mau Kalah

30 April 2010   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_130040" align="aligncenter" width="300" caption="Arab Saudi (http://generalcomtech.com/kabah/photo/map-kingdom-saudi-arabia.jpg)"][/caption] Kalau UAE, khususnya Dubai  sudah menjadi  icon di Timur Tengah, dengan proyek gegap gempita di berbagai bidang. Arab Saudi juga tidak mau ketinggalan dari negara tetangganya tersebut. Saat ini, Arab Saudi sedang mewujudkan ambisinya (dan juga mimpinya) dalam kebangkitan ekonomi negara tersebut di berbagai sektor  dengan membentuk kantong-kantong investasi seperti 'kota perekonomian' lengkap dengan segala prasarana seperti yang sudah digarap oleh UAE dengan 'masdar'nya, dsb. Sehingga dengan begitu akan memperkuat ekonomi negara keluarga Saud tersebut dan memperkecil ketergantungan pada sektor perminyakan. Untuk itu, Pemerintah Arab Saudi sudah merencanakan untuk membangun 6 buah kota satelit canggih. 4 buah sudah dimulai pembangunannya yaitu  King Abdullah's Economic City di Rabegh, Utara Madinah, yang merupakan kota pelabuhan. Rencanya kota satelit tersebut bergerak di sektor transportasi dan pelabuhan.  Kemudian 'Prince Abdul Aziz bin Musaid Economic City' di Hail, yang dibangun oleh swasta, dan bergerak di sektor transportasi, distribusi dan impor produk makanan, pertanian, mineral dan material building dan 'Gazan Economic City' di Laut Merah yang fokus di sektor energi dan kegiatan yang membutuhkan tenaga kerja sangat tinggi. Selain itu, saat ini Arab Saudi juga sedang membangun kota 'Saudi Economin Scientific' dengan dana investasi sebesar US $ 8.8 miliar, di kawasan pusat jantung Madinah Munawarah (kawasan Haram)seluas 4.8 juta m3. Kota tersebut nantinya akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan level tekonologi canggih  tapi sesau sesuai dengan 'islamic Guidence'. Sistem kota tersebut menggabungkan beberapa kecanggihan kota yang pernah ada di dunia, sehingga menjadi ciri yang spesifik bagi pengembangan potensi global. Menurut Dirut Pelaksana Proyek, Ir. Taher Bawazier bahwa kota tersebut nantinya akan menjadikan masyarakat Arab Saudi sebagai masyarakat yang berkembang dan maju sehingga proyek tersebut dianggap juga sebagai salah satu proyek peradaban yang sangat maju sebagai pengembangan asas yang kuat dalam mendukung ekonomi negara yang bergeliat di bidang perdagangan dan pendanaan Islam. Proyek tersebut juga akan menyerap sebanyak 20.000 tenaga kerja baru dan memberikan peluang kepada para pengusaha dan pedagang  di berbagai bidang. Kota tersebut akan berkontribusi mendatangkan 150.000 orang penziarah dan dapat mengakomodasi para penziarah tersebut sebanyak 30.000 dalam satu waktu. Selain itu, transportasi kereta api juga akan dibuat untuk menghubungkan Madinah dengan kota-kota lain seperti Rabigh, Jeddah dan Makkah. Diperkirakan kota tersebut, berdasarkan perhitungan Dewan Investasi Arab Saudi, akan mendongkrak income negara sebesar US $ 150 miliar pada tahun 2020. Dapat dikatakan pembangunan kota-kota canggih tersebut akan merubah wajah Arab Saudi dan terjadi perubahan pokok di Arab Saudi  yang sudah mulai berjalan menuju reformasi yang lebih liberal dan masyarakat yang lebih terbuka. Arab Saudi juga tidak mau kalah dengan negara tetangganya membangun peradaban. Libarasi Arab Saudi sedang berpacu dibawah Kepemimpinan Raja Abdullah. Dapatkah para ulama Wahabi mendampinginya. Sejarah yang akan membuktikan. !!! Salam, peace, syaloom.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun