Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Kita Sudah Merdeka: Catatan Khutbah Jumat

15 Agustus 2015   07:50 Diperbarui: 15 Agustus 2015   07:50 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Khatib shalat Jum'at kemarin (14/8) berbicara seputar masalah kemerdekaan RI yang kita cintai. Namun sangat disayangkan pasca tumbang rejim orba dan digantikan oleh rejim reformasi yang menghendaki kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia masih jauh api dari panggang. Khatib bercerita pengalamannya obrolan rakyat kecil di angkot yang saling berkisah dengan sebuah pertanyaan sederhana, "Apakah benar kita sudah merdeka?'.

Pertanyaan sederhana namun maknanya sangat mendalam, demikian dia tegaskan. Jika makna 'kemerdekaan' kita maknai hanya sebatas terusirnya penjajah Belanda, Jepang dan Sekutu dari bumi pertiwi 70 tahun silam, yah betul kita sudah merdeka. Tapi jika kemerdekaan dimaknai dengan sebenar-benarnya kemandirian negeri ini dari berbagai intervensi asing (walau dalam bahasa yang menggiurkan seperti investasi, dsb) kita belumlah meredeka. Jika rakyat banyak yang selama ini berjuang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi saja susah namun para elitnya menghamburkan uang rakyat dengan mengkorupsinya kita belumlah merdeka; dan banyak lagi contoh yang diberikan sang khatib.

Memang setelah 17 tahun lebih Indonesia reformasi, cita-cita reformasi yang diidam-idamkan rakyat kecil masih belum dirasakan oleh rakyat banyak. Apalagi dalam pemerintahan yang sekarang ini yang dinilai oleh banyak kalangan lemah leadershipnya, bahkan tidak sedikit yang mengatakan dibawah bayang-bayang sang ketum partai dan yang paling menyedihkan adalah berkiblat (atau tunduk pada investasi dari China) yang sudah merambah berbgai sektor namun nuansa keindonesiaannya dikaburkan sebagaimana terjadi pada peresmian proyek China di Bali yang banyak dikritik di medsos dan segudang ketidakberhasilan pemerintahan sekarang.

Intinya, dimata rakyat kecil kita sebenarnya belumlah merdeka. Cuma perginya sang penjajah dari bumi pertiwi. Tapi rakyat kecil belum menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya.

Renungan HUT RI ke-70.

salam damai,

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun