Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Adakah Kebebasan Berpendapat di Gedung Putih?

10 Juni 2010   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:37 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di Gedung Putih dan AS, anda bebas melakukan apa saja, mencaci siapa saja, tak

terkekuali Tuhan ente maki-maki, silahkan, kecuali Yahudi dan Israel??

Kasus Helen Thomas, wartawati gaek (86 tahun) Gedung Putih yang sudah bekerja lebih 50 tahun telah mengalamai nasib mengenaskan dipecat dari tugas-tugas resmi karena mengkritik Yahudi dan Israel. Dalam sebuah pertemuan mengenai "Warisan Yahudi-Amerika", Madam Thomas ditanya komentarnya mengenai kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina. Dia menjawab bahwa Israel harus keluar dan hengkang dari bumi Palestina. Mereka (bangsa Palestina) ditindas dan dirampas tanah airnya oleh Yahudi. Tanah tersebut milik bangsa Palestina. Bisa saja Israel hengkang ke Jerman, ke Polandia ataupun ke Amerika maupun ke tempat lain".

Karuan saja jawaban Madam Thomas membuat geger dan gerah kelompok Yahudi di AS. Jurbicara Kemlu AS langsung membuat pernyataan yang menyatakan ocehan Helen Thomas "bersifat permusuhan, dan tidak bertanggung jawab, tidak senonoh". Demikian juga pernyataan Persatuan Wartawan Gedung Putih yang mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa membela kolega senior mereka akibat pernyataannya tersebut.

Helen Thomas juga menulis komentar dalam situs pribadinya yang meminta maaf dengan mengatakan bahwa "saya mengungkapkan permintaan maaf saya atas komentar yang saya lontarkan. Bahwa apa yang saya lontarkan bukanlah mencerminkan keyakinan saya bahwa perdamaian akan tercapai bukan hanya di Timur Tengah saja, apabila semua pihak tidak menyadari seluruh kepentingan mereka dengan saling menghormati dan toleransi. Saya mengharapkan perdamaian tersebut akan terjadi dalam waktu dekat.".

Kebebasan yang selama ini digembar-gemborkan oleh Barat dan AS khususnya, hanya sebatas kepentingan mereka. Bias dalam berbagai persoalan yang menguntungkan mereka boleh jadi terus dikampanyekan walau bertentangan dengan semangat dan spirit kebebasan itu sendiri. Tapi bila menyangkut kepentingan mereka terganggu, terutama kelompok pemegang kekuasaan 'dibalik layar', jangan coba-coba untuk menentangnya dan bahkan mengkritiknya. Tuhan boleh dicacimaki, tapi tidak untuk 'Yahudi'. Busyettt…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun