Kalau di Indonesia pernah ramai dengan isu kebohongan publik, atau lebih tepat menurut sebagian Kompasianer dengan pembohongan publik sehingga timbul pro-kontra antara pemerintah dan para agamawan. Isu tersebut sekarang sudah reda di tanah air. Namun sejak beberapa hari lalu, Stasiun TV Al-Jazeera membongkar dokumen rahasia 'koordinasi keamanan' antara Otorita Palestina dengan Israel yang juga saya catat di Kompasiana sebelumnya. Kasus terseut terus menggulir bak bola salju hingga hari ini (26/1). Begitu juga masalah pengungsi Palestina, Hubungan Otorita Palestina dengan Israel, Hamas, dll.
Malam ini (26/1) Al-Jazeera menghadirkan Senior Perunding Palestina Seib Erikat yang ditengarai banyak melakukan pembohongan publik dalam dokumen rahasia tersebut. Malam ini Erikat menjadi tamu spesial dalam program 'Bilaa Hudud' (Tanpa Batas) yang diasuh oleh wartawan Al-JAzeera Ahmad Mansour. Bagi orang Indonesia yang tidak biasa dengan watak orang Arab, keduanya bagaikan  sedang berantem - bisa saling pukul dan melempar apa saja bagi orang Indonesia- namun hal itu tidak terjadi bagi keduanya, di depan TV yang disiarkan secara langsung dan ditonton oleh jutaan pemirsa di seluruh dunia.
Erikat membantah semua dokumen rahasia tersebut bahwa Erikat tidak bohong dan tidak akan bohong. Menurut Mansour hal tersebut bertentangan dengan isi dokumen yang juga banyak ditandatangani oleh Erikat sendiri. Terus terang sebagai publik bingung mana dan siapa yang benar. Selagi tulisan ini ditulis, perdebatan tersebut masih berlangsung, kira-kira setengah jam lagi. Acara yang berlansung satu jam tersebut, Erikat juga memberikan jawaban-jawaban atas berbagai tuduhan dan menunjukkan dokumen resmi Palestina. Bahkan, seolah-seolah dialog tersebut betul-betul menjadi semacam berantem. Erikat bahkan mengatakan bahwa Mansour seolah-seolah sebagai 'algojo' dan polisi yang sedang mengintrogasi yang menghukum Erikat dan Otorita Palestina, karena Erikat selalu meminta kesempatan 5 menit untuk menjelaskan. Erikat memang membantah semua dokumen yang dibongkar oleh Al-Jazeera.
Memang pusing menyaring mana yang sahih dan mana yang tidak sahih di tengah kemajuan media di jaman internet ini. Wallahu A'lam. Semoga juga perjuangan rakyat Palestina memperjuangkan nasib mereka mendapatkan kemerdekaan tersebut berhasil.
Catatan: Program tersebut baru saja berakhir dan hasilnya semacam saling tduh menuduh, dan ditutup saja oleh pembawa acara Ahmad Mansour. Jarang-jarang menyaksikan fenomena seperti itu. Itung-itung hiburan gratis.
salam damai,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H