Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dr. Aidh Al-Qarni Memasuki Dunia Media

6 Agustus 2010   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dr. Aidh Al-Qarni, pasti banyak yang tau. Penulis populer Arab Saudi yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tersebut menjadi trend buku laris setipa karyanya muncul. Diantara karya opus magnanya antara lain "Laa Tahzan", Don't Be Sad", Jangan Bersedih".

Dr. Aidh Al-Qarni pada bulan puasa tahun ini merencanakan akan meluncurkan statiun TV satelit yang diberi nama dengan judul buku best sellernya yaitu TV Laa Tahzan. Menurut keterangan Dr. Aidh bahwa tujuan peluncuran TV tersebut antara lain ingin menanamkan harapan dan asa di jutaan hati umat di Kawasan  Arab tanpa adanya  pengkotakan mazhab tertentu yang merupakan kemunduran dalam pemikiran dan impelementasi ajaran agama Islam; menghujat pandangan lain dalam seagama, dan mewacanakan Islam moderat sebagai personifikasi 'Rahmatan Lil Alamin". TV tersebut nantinya akan memberikan layanan pada program yang bersifat keagamaan, sosial, masyarakat, mentalitas-kejiwaan. Selain itu juga mengungkapkan pola-pola kebahagiaan, menghilangkan stress, untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Adapun mengenai pembawa acara wanita di TV tersebut masih dalam kajian. Belum ada keputusan tetap dan mengikat mengenai hal tersebut. Namun, dapat dikatakan bahwa diawal kemunculannya, TV tersebut akan melakukan penyiar perempuan TV tersebut hanya menayangkan suara saja dulu. Begitu juga mengenai bekerjanya perempuan di media TV tersebut masih dalam kajian hingga nanti TV tersebut benar-benar mengudara.

Beaya pendirian TV tersebut sebesar SR 6.5 juta (US $ 1.7 juta), sementara kekayaan Yayasan "Laa Tahzan' sebesar SR 25 juta (US $ 6.6 juta).

Kita tunggu kiprah TV Laa Tahzan sebagai alternatif program TV yang bombastis dan diasuh oleh para ulama konservatif dan fundamentalis.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun