Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duit Pilkada Darimana? Pajak atau Ngutang...!!!

24 Juli 2010   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai orang awam soal duit negara, APBN maksudnya. Darimana diperolehnya? Apakah dari pajak? Karena target pendapatan pajak perhari konon milyaran. Atau dari pinjem Bank Dunia? Gak pernah denger. Cuma sebagai rakyat kecil yang taat bayar pajak, mulai dari pajak yang tetek-benegk seperti telpon, listrik, pajak bumi, tanah dsb, boleh dong ingin tahu. Kan puas rasanya bila pajak yang kita sebagai rakyat bayar tahu kemana aja hasil pajak itu. Sehingga tidak syuuzzon (buruk prasangka) seperti di'makan' oleh oknum pajak orang model Gayus cs yang manjirabit.

Membaca Kompas ePaper hari ini, 24 Juli 2010 mengenai besarnya beaya Pilkada yang mencapai Rp 15 trilyun. Dengan perincian yang gamblang ditulis juga oleh Kompas tersebut, rasanya 'Ongkos" politik model Pemilihan ala Barat - konon meniru dari AS - sangat mahal. Sebagai orang awam, sering kita denger mereka bicara bahwa bagi mereka sih siapaun yang memerintah masa bodo teuing, mau model gimana kek sistem pemilunya jua, masa bodo. Yang penting harga sembako terjangkau, duit gampang didapet dan lapangan pekerjaan tersedia.

Cuma alangkah bagusnya kalau ada keterangan, dari mana sumber dana Pemilu Kada tersebut. Apakah dari hutang Luar Negeri atau dari sumber pajak. Ngomong-ngomong sudah berapa besar hutang luar negeri Indonesia sekarang. Pengen tau aja, jangan sampe tujuh turunan kita jadi penghutang, udah gitu ijon lagi...

salam,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun