Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Cuma Gantian dan Menunggu Giliran Aja...!!!

6 April 2010   18:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112286" align="aligncenter" width="175" caption="Inquisisi (Pemaksaan Iman) Katolik (http://id.wikipedia.org/wiki/Inkuisisi_Spanyol)"][/caption] Saya lagi berfikir ngelantur. Lagi iseng-iseng meraba bacaan sejarah dari yang kuno dan klasik hingga sekarang. Apakah semua yang saya angan-angankan merupakan grand desain Tuhan. Wallahu A'lam. Dalam Al-Qur'an, disebutkan bahwa peranan manusia dikirim ke bumi ini adalah untuk membangun peradaban dunia yang berkeadaban. Misi ini teremban ke pundak umat manusia, siappapun dia, pemeluk agama apapun dia, bangsa apapaun dia, dan penduduk benua apapun dia, sejak Nabi Adam as hingga kiamat mengahncurkan alam semesta. Nah, bila mencermati sejarah peradaban yang pernah ada dan besar, bisa dikatakan dimulai dari peradaban Yunani yang gnostik. Makanya agama-agama yang berkembang pada masa pra Islam banyak masuk unsur gnostik Yunani. Bukan soal ini yang jadi pembahasan saya. Cuma bahwa Yunani pada masa pra-masehi menjadi pembangun dan pengemban peradaban dunia. Lalu muncul Islam pada abad pertengahan, yang menguasai dunia dari ujung Barat, Spanyol dan Afrika Utara di Selatan, dan hingga Swiss di Utara sampai ke Timur, Asia Tenggara, Asia selatan dan Asia Tengah. Hingga jatuhnya Andalusia, berkat kolaborasi Ratu Isabella dari kastil dan Raja Ferdinand dari Aragon, sebagai Perkawinan politik. Kejatuhan Andalusia ini menandakan penguasaan Peradaban Kristen membangun dunia. Raja ferdinand dan Ratu Isabella kemudian memberlakukan 'inquisisi' (pemaksaan iman) kepada umat Islam dan Yahudi, yang selama ini berlindung dibawah pemerintahan Islam. Islam dan Yahudi diusir atau dibunuh bila tidak masuk Kristen atau masuk kristen, walaupun pura-pura (conversos). Orang Islam yang masuk Katolik dinamakan 'Moriscos', sedangkan orang Yahudi yang masuk Katolik dibilang 'Marranos', yang artinya 'babi'. Itulah yang menjadi ciri penjajahan Spanyol yang Katolik akan memberlakukan 'pemaksaan iman' (inquisisi) di daerah jajahannya. Contohnya Amerika Latin dan Filipina. Catatan: Apakah dendam Yahudi kepada Kristen akan terjadi??? Lihat saja nanti. Abad modern, merupakan abad Yahudi, walau di permukaannya berada pada pemerintahan dan negara Bristen (Barat). Yahudi sedang melakukan penyamaran hingga tercapainya kembali Kerajaan Yahuda-Samarra. Contohnya dunia keuangan internasional dipegang Yahudi. Bank Dunia, IMF, dsb, dikuasai Yahudi. Apakah Pengemban peradaban saat ini giliran Yahudi. Boleh jadi??? Nada-nadanya (agak-agaknya) ke depan boleh jadi bangsa Cina yang akan menggantikan peradaban dunia. Barat dan AS sudah mulai ngos-ngosan melawan Cina. Entah kapan terjungkalnya Barat?? Wallahu A'lam. Apakah kita masih hidup atau sudah koit. Bisa jadi, setelah Cina, Afrika akan bangkit menjadi pengemban peradaban berikutnya. Perhitungan riset yang dilakukan di Inggris memperkirakan bahwa nanti akibat climat change Afrika akan subur dan hijau. Bisa saja, pergeseran iklim sekarang sudah terasa. Anomali cuaca. Terus siapa selanjutnya??? Wallahu A'lam, bisa saja Amerika Latin, dst. Ini sih lamunan iseng, namun 'kaya'nya desainnya seperti itu 'peradaban besar'nya. Kalau kecilnya tidak selalu linear seperti itu, tergantung sudut pandang masing-masing. Terserah aja .... Wallahu A'lam Bishawab....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun