[caption id="attachment_92095" align="alignnone" width="203" caption="Settlement building continues despite a pledge to freeze it (BBC News)"][/caption] Israel hari ini (12 Maret 2010) menutup Tepi Barat (West Bank) selama dua hari. Penutupan ini diisukan karena pemerintah PM Netanyahu memulai lagi pembangunan settlement yang sementara ini ditunda akibat permintaan dunia internasional untuk menghentikan pembangunan perumahan tersebut di kawasan sengketa atau tanah Palestina yang didduduki Israel. Israel selama ini gencar membangun perumahan-perumahan kosong tanpa penduduk karena melakukan politik berpacu dengan waktu untuk mengepung wilayah yang dipersengketakan dengan perumahan Yahudi, walaupun saat itu belum ada calon penghuninya, sedangkan dunia Arab dan Paelstina masih direpotkan soal-soal internal sepele. Kedatangan Wapres AS Joe Biden dan Utusan Perunding AS ke Timur Tengah, Goerge Michel Jr akibat keputusan sidang Liga Arab Tingkat Menlu dan Perutusan Tetap di Liga yang memutuskan agar Palestina melakukan perundingan tidak langsung dengan Israel selama 4 bulan tersebut, Israel sudah mendapat jaminan keamanan dari negara adi kuasan tersebut. Bahkan Koran internasional 'Al-Arab' edisi, 10 Maret 2010 mengungkapkan bahwa Israel akan membangun sebanyak 1600 blok perumahan bagi warganya yang didatangkan dari luar (al-mustawthin) di wilayah Yerussalem Timur yang berpenduduk mayoritas warga Palestina, tapi Israel mengklaim di wilayah Ramat Slomo, Yerussalem Timur yang mayoritas berpenduduk Yahudi.  Kenyataan ini memancing konflik yang tiada henti bagi kedua bangsa tersebut. Masih menurut koran tersebut, pembangunan perumahan (settlement) tersebut membuat kemarahan warga Palestina, tapi itu adalah hadiah dan sebagai hasil dari kunjungan Joe Biden ke Israel yang sudah menjamin keamanan bagi negara Yahudi tersebut. Sementara itu, Menteri Lingkungan Israel, Yil'ad Ardan juga mengatakan bahwa pihaknya akan membangun sebanyak 112 blok perumahan (settlement) lagi di Tepi Barat (West Bank) yang hari ini ditutup, dekat Bait Lehem, Selatan Yerussalem. Para politisi palestina hanya bisa mengutuk dan protes tapi pemerintah Israel tetap berlalu dengan program berpacu dengan waktu memperbanyak pembangunan wilayah Yahudi. Kendati sebelumnya PM Netanyahu menunda pembangunan settlement tersebut pada Oktober 2009 untuk masa 10 bulan. Tapi keputusan penundaan pembangunan settlement tersebut tidak termasuk untuk kawasan Yerussalem dan 3000 blok yang sedang dilaksanakan di Tepi Barat dan juga tidak termasuk pembangunan rumah ibadah Yahudi (Synagog) maupun sekolah Yahudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H