Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menteri Anies Baswedan Masih Gamang Soal K-13

19 November 2014   03:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengharap banyak soal kisruh Kurikulum 2013 pada sosok pendidik dan pemikir pendidikan seperti Anies Baswedan seharusnya tidaklah berlarut-larut. Apalagi pengalaman beliau mengelola "Indonesia Mengajar' tentu saja banyak masukan dari para relawan dalam mengajar para siswa termasuk yang di pelosok dan daerah terpencil. Artinya sesuatu yang  mudah bagi beliau untuk memutuskan masalah ini.

Persoalan Kurikulum 2013 yang penerapannya kurang sosialisasi oleh Menteri Pendidikan sebelumya M. Nuh tentu menyisakan banyak PR bagi Menteri sekarang. Para stakeholder tentu menunggu ketegasan Pak Menteri yang baru untuk segera memutuskan hal tersebut. Walau para stakeholder menginginkan agar kurikulum dikembalikan lagi ke kurikulum KTSP 2006 sebelumnya.

Namun, Kompas edisi Senin 17/11 sangat disayangkan pernyataan Menteri dalam sidaknya ke beberapa sekolah di Depok tidak mencerminkan hal tersebut. Kompas menulis, "Anies berpendapat, solusi yang diambil jangan hanya nyaman untuk guru, tetapi juga nyaman untuk siswa. Hal-hal positif di K-13, seperti mengajak siswa dan guru agar lebih kreatif dan inovatif, patut dipertahankan. Kekayaan metode pengajaran secara kreatif untuk guru harus ditambah . Namun, hal yang memberatkan, seperti cara penilaian, patut dievaluasi". (17/11).

Dari pernyataan diatas kelihatan sekali jika Pak Menteri masih gamang dan ngambang soal K-13 ini. Kita tentunya dan para stakeholder mengharapkan agar Pak Menteri segera meutuskan lebih cepat untuk menyetop penggunaan K-13. K-13 itu dilakukan evaluasi - setelah dua tahun diterapkan - dan jika ingin diterapkan di masa yang akan datang sudah lebih matang dan sudah tersosialisasi lebih lama dan lebih baik lagi. Itu saja...

salam damai,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun