Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lancang Kuning Berlayar Malam

4 Juli 2024   09:22 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:27 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lancang Kuning berlayar malam, malam terhimpit si air tenang
Tenanglah tenang sejarahku hilang, hilanglah hilang di rahim Bintan

Haluan menuju ke laut dalam, dalam yang mana hendak dikenang
Dikenang siapa membuat bimbang, bimbang mencari diri yang diam

Nakhoda tak paham kapal tenggelam, tenggelam jauh dalam ingatan
Ingatan pun lepas dari buaian, buaian pun lepas di lada segantang

Lancang berlayar hingga tenggelam, sebab nakhoda tak kunjung paham
Lada menari di tepi gantang, Bintan menari di tepi malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun