Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Kulihat Engkau Memerah di Ujung Senja

1 Juli 2024   23:12 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku telah cukup remaja untuk mengerti
bahwa kerlingan matamu hanyalah
sepi yang memerah di ujung senja

aku telah cukup menabung luka
untuk menangkap tanda bahwa
senyum manismu hanyalah telaga
yang semburat di cakrawala

telaga yang tenang
membenam kenangan

aku telah cukup malam
buat menjadi percakapan
para sejoli yang kasmaran
tetapi tak paham seni kehidupan

bahwa pada setiap bahagia
ada rahasia yang ketat dijaga
agar tak berakhir sebagaimana kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun