sering tak kita perlakukan sepi
dengan cukup terhormat
sehingga karenanya sepi itu
bertransformasi menjadi pengkhianat
yang menggunting kita dalam lipatan
sering tak kita hargai luka
sebagaimana mestinya
sehingga sang luka ber-evolusi
menjadi bahagia yang pura-pura
sering tak kita pahami rasa bersalah
dengan hikmah yang apa adanya
sehingga menjelma ia sebagai pelajaran
yang tak diujiankan
kadang-kadang sepi, luka, dan rasa bersalah
bersekongkol memperlakukan kita
setingkat anak ingusan yang sekali lagi
jatuh cinta kepada masa lalunya
2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!