Tentang kita hari ini ialah tentang ribuan hari yang telah berlalu
Tentang lipatan kenangan yang tak semua tertahan dalam ingatan
Tentang barisan pertanyaan semisal bagian mana dari hari dan kenangan itu
yang kita sesalkan, mana yang membuat kita hangat dan tenteram, mana yang kita rindukan, dan mana yang ingin kita lupakan
Kita pernah begitu belia, bergairah, sekaligus terbata-bata saat berhadapan dengan kata-kata abstrak semacam masa depan, cita-cita, pengabdian, ambisi, cinta, persahabatan, atau janji setia
Kita pernah begitu remaja dan salah tingkah memaknai lirikan, senyuman, perhatian, kata-kata, dan tatapan mata
Kita pernah begitu melankolik dan sedikit cengeng menghadapi luka
Kita pernah begitu emosional berseru kepada semua yang meragukan, "akan kubuktikan..!"
Tetapi kita juga pernah rapuh dan tak percaya diri saat menghadapi kertas-kertas ujian atau percobaan-percobaan di laboratorium yang gagal atau saat pikiran didera risau
kenapa tak kunjung tiba kita kepada wisuda
Tetapi kita juga pernah dekat kepada putus asa saat banyak hal tak sesuai perkiraan, lalu kita biarkan waktu melumat kita
Tentang kita hari ini ialah tentang titik pemberhentian
dari suatu perjalanan yang mungkin telah jauh dari yang direncanakan
Pada peta abstrak masa lalu semacam masa depan, cita-cita, pengabdian, cinta, persahabatan, dan janji setia, di manakah kini kita berada?
Dalam orkestra masa silam yang masih dimainkan dalam ingatan
di manakah kuletakkan dirimu, dan di manakah kauletakkan diriku?
Dalam sisa waktu yang entah sampai kapan
semoga masih ada ruang buat meneruskan obrolan
semoga masih ada keberanian untuk suatu janji
saling mengunjungi jika salah satu dari kita sakit nanti
atau saling mengantarkan jika salah satu pergi
Tentang kita hari ini ialah tentang irisan kenangan
yang sama kita tahu hanya akan berharga
jika ia memberikan pelajaran
Tentang kita hari ini ialah tentang api yang sengaja kita nyalakan agar teranglah sedikit kenangan yang memburam itu
agar lebih jelaslah sedikit kupandang wajahmu
agar lebih jelaslah sedikit kaupandang wajahku
Sama kita berharap aroma dari kayu yang terbakar itu
Membawa kita kepada satu rindu yang bersahaja:
Hidup yang sempurna dengan retak di mana-mana
2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H