Catatan pendidikan hari ini hendak saya isi dengan satu pengalaman pribadi yang mungkin tak penting, tetapi mengusik saya. Sekitar dua tahun lalu saya diminta untuk mengisi kuesioner dari perguruan tinggi tempat saya menempuh pendidikan pasca sarjana. Biasanya kuesioner seperti ini disebarkan untuk tujuan akreditasi kampus.
Tak banyak pertanyaannya. Salah satunya adalah apakah saya mengalami peningkatan karier setelah beberapa waktu menyelesaikan kuliah. Boleh jadi ini pertanyaan yang biasa saja, tapi bagi saya agak menggelitik. Saya merenungkan pertanyaan ini.
Mengapa ditanyakan? Apakah jawaban para lulusan akan memberikan dampak yang kemudian ditindaklanjuti? Misalkan terjadinya perubahan kurikulum dan kebijakan perkuliahan? Atau sekadar diisi? Yang penting ada masukan dari para lulusan?
Terhadap pertanyaan itu saya memberikan jawaban yang mungkin tak biasa. Alih-alih mendapatkan promosi, saya malah turun jabatan selesai kuliah. Bagaimana perguruan tinggi bersikap jika ada banyak alumni yang menjawab seperti ini? Atau perguruan tinggi sebetulnya sudah tahu tidak akan ada banyak kasus turun jabatan seperti saya?
Sebetulnya perguruan tinggi hanya memerlukan penegasan berdasarkan data saja, bahwa jenjang pendidikan memberikan sumbangsih pada peningkatan karier seseorang.
Pertanyaan pertama itu berkaitan dengan pertanyaan kedua yang menanyakan apakah saya merasa kuliah dan gelar yang saya peroleh membantu saya dalam peningkatan karier. Kira-kira seperti itulah. Bagaimana kalau kebanyakan lulusan menjawab tidak? Gagalkah institusi pendidikan itu? Atau lagi-lagi, jawaban apa pun tak penting. Yang penting adalah adanya umpan balik (feedback) dari lulusan.
Untuk pertanyaan ini, kembali saya memberikan jawaban yang boleh dikata tak biasa. Saya jawab begini. Dalam usia saya kini, karier tak lah penting. Yang penting adalah kearifan dan kebijaksanaan. Bagi saya, perguruan tinggi ini melalui proses perkuliahan yang saya tempuh sudah memberikan itu. Saya sudah sangat berterima kasih untuk itu.
Saya mensyukuri perubahan pada kedalaman berpikir saya. Saya merasa telah menjadi lebih baik setelah menempuh kuliah. Walau tentu saja, proses perkuliahan bukanlah satu-satunya jalan untuk menjadi lebih baik.
Bagi saya tujuan pendidikan -- apapun jenjangnya -- adalah untuk membawa seseorang kepada aras yang lebih baik. Tapi mungkin yang paling mudah untuk digunakan sebagai indikator dari 'lebih baik' itu adalah jenjang karier yang lebih baik, sehingga itulah yang ditanyakan.
Mengukur perkara semacam pendidikan memang sangatlah pelik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI