Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Bulan Desember

28 Desember 2020   21:48 Diperbarui: 28 Desember 2020   22:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak ada yang istimewa pada hujan belakangan ini
sebab ini desember, musimnya para hujan
siapa pun bisa temukan hujan aneka warna
bahkan yang ungu atau merah muda
siapa pun bisa meningkahi tarian hujan
dalam berbagai rentak dan ketukan

tapi tidak
ada sepasukan hujan yang perlu kupuisikan untukmu
mereka datang pagi-pagi sekali dan berkata
bahwa mereka adalah hujan yang sama
dengan hujan yang dulu membuatmu gemetar
dalam mantel tipis yang kusam
sementara, aku pun gemetar di kejauhan
padahal aku ingin mendekat, memelukmu
padahal aku ingin bilang, "kita pulang sekarang"

aku malah membiarkanmu terus kedinginan lalu pergi
kurasa aku terlalu takut untuk hidup denganmu
sebab engkau adalah cinta yang apa adanya
adalah kata-kata yang tanpa metafora
sementara aku masih perlu siasat dan tipu daya

sepasukan hujan yang datang pagi-pagi itu
mengingatkanku bahwa desember segera berlalu
akan datang lagi tahun yang baru,
mungkin akan semakin memburamkanmu

apakah kini aku berani menjemputmu,
cinta sejatiku?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun