Di negara yang mengalami empat musim, pergantian musim panas ke musim gugur boleh jadi adalah salah satu periode yang paling indah. Pada saat itu orang berkesempatan untuk menyaksikan berbagai pigmen natural mewarnai alam.
Pada musim panas zat hijau daun, klorofil, begitu perkasa dan rapat menyembunyikan warna-warna lain. Hamparan pepohonan didominasi oleh warna hijau. Ketika musim gugur datang, sebagian besar klorofil menghilang, berubah menjadi senyawa kimia tak berwarna bernama tetrapirol. Pudarnya sang hijau membuat pigmen lain pada daun punya kesempatan buat menampakkan keindahan.Â
Umumnya pigmen ini dari keluarga yang sama: karotenoid. Ada dua anggota utama dari keluarga karotenoid, yaitu santofil yang berwarna kuning (seperti pada jagung) dan karoten yang berwarna jingga (seperti pada wortel). Keduanya memiliki struktur kimia yang mirip. Karoten hanya terdiri dari karbon dan hidrogen, sedangkan pada santofil ada tambahan oksigen.
Nuansa kuning dan jingga pada musim gugur adakalanya juga diperkaya dengan warna lain seperti merah, ungu, dan coklat. Keragaman ini biasanya terjadi apabila cuaca dingin dan cerah. Inilah keadaan yang mendorong dedaunan memproduksi pigmen lain, yaitu antosianin yang berwarna merah cerah atau ungu. Berbeda dengan karotenoid yang diproduksi oleh daun bersama-sama dengan klorofil, antosianin hanya diproduksi pada awal musim gugur atau akhir musim panas. Antosianin ini diproduksi untuk melindungi daun dari cuaca dingin.
Seringkali tidak semua klorofil menghilang di musim gugur. Sebagian klorofil yang bertahan berpadu dengan antosianin untuk menampilkan warna coklat yang membuat parade pigmen yang mewarnai hari-hari di musim gugur semakin lengkap.
 Semua pigmen alami ini memiliki manfaat kesehatan yang luas bagi tubuh manusia. Umumnya mereka bekerja sebagai antioksidan. Klorofil, santofil, dan karoten adalah pigmen yang larut di dalam minyak, sedangkan antosianin adalah pigmen yang larut di dalam air. Menariknya, tubuh kita memerlukan antioksidan yang larut di dalam minyak dan yang larut di dalam air. Keduanya memiliki peran berbeda yang penting bagi sel dalam tubuh untuk melawan stres oksidatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H