Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sudah Berapa Lama Tak Kuperhatikan Waktu?

17 Oktober 2020   21:57 Diperbarui: 17 Oktober 2020   22:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sudah berapa lama tak kuperhatikan waktu
sehingga tingkahnya terasa asing bagiku?

dulu sering kulihat ia menari-nari
di pematang kesadaranku
dibawanya untukku beberapa tangkai bunga liar
dari musim hangat yang tertahan di seberang jalan
atau dibacakannya puisi yang biasa
dihadiahkan hujan kepada pagi yang sabar menunggu

sekarang tidak lagi

kulihat waktu lebih sering mendekam
dalam sweater yang membuat lengas,
tapi gagal menghangatkan
kadang-kadang ia menulis di atas debu
sesuatu yang tak pernah ditunjukkannya kepadaku

ia seperti berhenti mengirimkan pesan
sehingga tak lagi kutahu kapan kupu-kupu datang
nyanyian apa yang disenandungkan kumbang
atau aroma apa yang sedang diperbincangkan pepohonan

sudah berapa lama tak kuperhatikan waktu
sehingga menegang urat nadiku
tatkala tajam ia menatapku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun