Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karmina Melayu Muda

11 Oktober 2020   20:36 Diperbarui: 11 Oktober 2020   20:45 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar: setelah gurindam, pantun, seloka, dan stanza, kali ini hendak saya perkenalkan satu puisi melayu kuno, bernama karmina. Karmina ini sering disebut pantun kilat, terdiri dari dua baris, bersajakkan a-a.


nasi sepinggan, air secawan
bila tak senang, jangan berkawan

pisang setandan, diikat bambu
bila berkawan, jangan merayu

merdunya siul si tiong batu
adat bergaul, adat melayu

ikan di tebat, jagung di ladang
boleh bercakap, bersentuh jangan

tanah pusaka, tanah melayu
bila dah suka, mari ke penghulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun