Ambil contoh gula, sisi negatif gula akan berinteraksi dengan sisi positif air, dan sebaliknya. Interaksi inilah yang membuat gula dapat tersebar merata di seluruh bagian air, alias larut.
Keajaiban ketiga, walau umumnya terdapat sebagai benda cair, air juga dijumpai di alam dalam bentuk gas (sebagai uap air yang membuat udara lembab) dan benda padat (sebagai salju). Air adalah satu-satunya senyawa yang memiliki sifat seperti itu.
Tidak ada satu pun senyawa yang bisa dijumpai di alam dalam tiga wujud sekaligus: padat, cair, gas. Fakta yang tidak banyak orang ketahui adalah atmosfer kita mengandung lebih banyak air tawar dibandingkan air tawar di seluruh sungai di Bumi.
Sebagian besar benda di muka bumi ini akan menyusut jika didinginkan. Air tidak demikian. Inilah yang dikenal dengan anomali air, keajaiban air keempat. Â Air memang akan menyusut jika didinginkan, tetapi hanya sampai suhu 4oC.
Di bawah suhu itu air mulai mengembang dan mencapai puncaknya ketika menjadi es. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat es yang mengambang di permukaan air. Ketika suhu sangat dingin, air di sungai dan laut membeku, lalu menutupi permukaan.
Hasilnya, lapisan sungai dan laut yang di bawahnya terlindungi dari suhu dingin tadi sehingga tetap berada dalam keadaan cair. Biota laut tetap dapat melanjutkan kehidupan. Beruang kutub dapat memecah permukaan es dan berburu mangsa.
Sebagai tambahan yang penting, patut pula diketahui sejumlah fakta berikut ini. Bagian terbesar dari tubuh kita (60 -- 70%) adalah air. Sekitar 2/3 air tersebut ada di dalam sel. Sekitar 70% bagian otak kita adalah air. Sekitar 31% tulang dan 64% kulit kita adalah air.
Jumlah seluruh air di Bumi diperkirakan 1,5 milyar triliun liter. Akan tetapi 97% berupa air laut, 2,1% sebagai es di kutub dan kurang 1% saja yang tersedia sebagai air tawar. PBB memperkirakan, sekitar 1,8 milyar orang di dunia akan menghadapi kelangkaan air pada tahun 2025, atau lima tahun lagi.
Sangatlah penting bagi kita untuk menghargai air, merawatnya dengan seksama, dan hemat dalam penggunaannya. Jangan sampai nanti kita menyesal ketika air pergi dan membuat kita sengsara. Atau, mungkin bukan kita, melainkan anak cucu kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H