kuharap masih kau ingat lanskap pagi
di suatu musim yang basah
ketika angin bertiup dari arah
yang tak berhasil kita sepakati
lalu beberapa butir air sisa hujan
tertahan di antara ilalang
berkilau terkena cahaya matahari
mengerjap dan menari gemulai sekali
kita sama terpesona kepada yang fana
tetapi ragu-ragu akan berakhir di mana
tengoklah, butiran sisa hujan itu
mereka menjelma kunang-kunang sekarang
mengerjap dan menari dalam pekat malam
kuharap karenanya kita tak peduli atas pertanyaan:
"sudah jam berapakah sekarang?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!