Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Perihal Hujan yang Turun Sebentar

5 September 2020   19:44 Diperbarui: 7 September 2020   22:03 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan| Sumber: Kompas.com/Agus Susanto

aku hanya ingin mengabarkan
baru saja di kampung kita turun hujan  
hujan yang sebentar, mungkin salah alamat

aku lalu teringat obrolan kita dulu
kau bilang, di muka bumi ini
tak ada yang salah alamat
tak cinta, tak renjana, tak juga kepedihan

jadi, kukira, kalau kau ada di sini
akan kau kisahkan hujan yang lewat itu
sebagai pelajaran tentang indahnya kefanaan
dapat kubayangkan kau bertutur pelan:

"tidakkah kau rasakan tentramnya aroma tanah
yang ditinggalkan sang hujan?
itulah alasan mengapa ia selintas datang
cepatlah kau besar
agar kau paham makna sebentar"

aku hanya ingin mengabarkan
bapak, aku sudah besar sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun