Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung Halaman Para Bumbu

31 Agustus 2020   09:17 Diperbarui: 31 Agustus 2020   09:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Kalimantan Selatan ada satu kabupaten bernama Tanah Bumbu. Saya belum tahu mengapa namanya begitu. Yang jelas, daerah itu bukanlah kampung halaman dari berbagai macam bumbu yang biasa ada di rumah kita. Artikel satu pengetahuan setiap hari kali ini menyajikan satu cerita yang sederhana saja. Ialah tentang dari mana bumbu-bumbu dapur kita berasal.

Asia adalah benua tempat sebagian besar bumbu-bumbu dapur berasal, dengan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand dan lain-lain) sebagai penyumbang terbesar. 

Dari wilayah ini kita mendapatkan jahe, pala, daun salam, kapulaga, temulawak, lengkuas, kencur, serai, dan cengkih. Di antara bumbu-bumbu ini temulawak, kapulaga, pala, dan cengkih merupakan tanaman yang disebutkan secara spesifik berasal dari Indonesia. Cengkih, berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 ditetapkan sebagai flora yang merupakan identitas Provinsi Maluku Utara.

Asia Selatan (India, Pakistan, dan lain-lain) merupakan wilayah asal lada, kunyit dan kayu manis.  Lada secara khusus disebutkan berasal dari Kerala, India Selatan. Asia Tengah (Kazakhstan, Kyryztan, dan lain-lain) menyumbangkan bawang merah dan bawang putih. Asia Barat (Yaman, Oman, Saudi Arabia, dan lain-lain) merupakan kampung halaman ketumbar dan bawang bombay. Sementara itu, bunga lawang secara spesifik disebutkan berasal dari Vietnam dan China Barat Daya. Cabe adalah salah satu bumbu yang tidak berasal dari Asia. Ia datang dari Amerika Tengah.

Menetapkan asal dari bumbu-bumbu ini bukanlah pekerjaan mudah. Umumnya metode yang digunakan adalah dengan mempelajari dokumen masa lalu atau dengan melakukan observasi di mana saja suatu tumbuhan penghasil bumbu ini tumbuh secara liar, bukan hasil budidaya. Sering perbedaan pendapat terjadi. Bawang merah misalnya, mungkin berasal dari Asia Tengah atau Asia Barat Daya (Armenia, Azerbaijan, Bahrain, dan lain-lain). 

Padahal, namanya dalam Bahasa Inggris adalah shallot yang berasal dari nama sebuah kota Kanaan kuno, Ashkelon. Orang-orang Yunani kuno percaya bahwa bawang merah berasal dari kota ini. Lain lagi dengan bawang Bombay yang sebenarnya satu spesies dengan bawang merah. 

Tumbuhan ini sering dideskripsikan berasal dari Iran di Asia Barat, anak benua India barat dan Asia Tengah. Asal muasal ketumbar juga tidak selalu disepakati. Bumbu ini mungkin berasal dari Asia Barat, atau Eropa Selatan. Selain dari Asia Selatan (India Sri Lanka, dan Bangladesh), ada juga yang mengatakan bahwa kayu manis berasal dari Myanmar di Asia Tenggara.

Kemiri lebih parah lagi. Hingga saat ini asal muasal bumbu yang satu ini belum dapat diperkirakan, walaupun nama ilmiahnya, Aleurites moluccanus, berbau Maluku, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun