Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Dinda

21 Agustus 2020   22:40 Diperbarui: 21 Agustus 2020   22:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sempat kukatakan padamu dinda
kita akan bermandikan cahaya
bercengkrama di kebun surga
berabad, berabad masa

tapi aku tergoda jadi batu
berguling-guling ke masa lalu
sekejap kutangkap bayangmu
diam membeku di pagar waktu

duhai dinda, kubersenandung gila
lirih ditingkahi mantra-mantra
rindu dendam semesta alam
balik dikau ke lubang hitam

kuberharap awan nebula
ber-evolusi kembali menjadi kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun