Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seloka Tauhid

12 Agustus 2020   16:13 Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buah jambu masak dipohon
Jambu dimakan si anak bujang
Allah semata tempat memohon
Jangan sekali Allah diduakan

Jambu dimakan si anak bujang
Dimakan bersama si buah mangga
Jangan sekali Allah diduakan
Supaya hidup tidak celaka

Dimakan bersama si buah mangga
Seraya duduk di atas para
Supaya hidup tidak celaka
Banyak ibadah banyak berdoa

Catatan:

Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu lama. Ada banyak definisi seloka. Saya memilih definisi seloka sebagai pantun berkait yang berisi nasihat, teguran, atau sindiran. Disebut pantun berkait karena baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat pada bait pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun