sepasang angsa
yang tak berkata-kata
berabad lamanya
terpilih menjadi arca
bagi musium pendidikan anak-anak
di kota kita tercinta
kepak sayap sepasang angsa itu
seperti tak berkisah apa-apa
meski semua tahu
bersejarah-sejarah terendam
perih dalam setiap helainya
"karena diam adalah
pernyataan perih
yang paling mengharubiru"
tutur sebuah hikayat
sepasang kita
yang tak lagi belia
memandang berkaca-kaca
lalu kudengar suaramu luka
"abang, bukankah angsa-angsa itu
adalah kita
bertahun-tahun membatu di beranda
sementara anak-anak tumbuh dewasa
melesat dari pintu pagar yang entah
sejak kapan terbuka
ketika sekali waktu mereka kembali
alangkah terpana kita
mendengar celoteh mereka:
- ayah, ibu
banyak keramaian
di jalan sana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H