Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apakah Kau Rasakan

25 Juli 2020   20:50 Diperbarui: 25 Juli 2020   20:41 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apakah kaurasakan sepi
seperti yang dirasakan kertas ini?
beribu waktu ia menunggu
seseorang menuliskan sesuatu
semisal, "kenapa tak kau temui aku sore itu?"

kau lihatlah hampanya sedemikian menganga
sehingga dapat kaujejalkan di dalamnya
rindu berbagai rupa
terutama rindu yang sama-sama kita biarkan
menjadi angin pada musim yang keliru

apakah kaurasakan gelisah
seperti yang dirasakan kertas ini?
sekali waktu ia mengharap
seseorang melipatnya menjadi perahu
akan diarunginya beberapa album masa lalu
terutama masa lalu yang itu
ketika pada puncak kepedihanmu
masih kauucapkan, "aku cinta padamu"

apakah kaurasakan tiada
seperti yang dirasakan kertas ini?
ketika ia terilhamkan sesuatu
semacam, "aku pun mencintaimu"
tersadar ia akan kerisauan yang dulu
bahwa ia hanya dapat menunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun