Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Perpisahan

27 Februari 2019   01:52 Diperbarui: 27 Februari 2019   01:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pedih itu dimainkan pada nada dasar g minor

dalam sebuah orkestra dari memori kita :

simfoni nomor penghabisan

 

"setelah itu kita akan selesai" ujarmu, ngilu

 

melalui sebingkai jendela

kita lalu memandang pergantian cuaca

cemara-cemara menjauh, bertemu pada

satu titik di cakrawala, menjauh lagi

pada kenangan kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun