Senin siang sekitar jam 11 WIB, ditemukan mayat perempuan dengan kondisi lebam di area wajah dan sekitar bawah bahu. Jenazah tersebut diduga korban pembunuhan. Mayat perempuan yang ditemukan di daerah Wojo, dengan ciri-ciri tinggi sekitar 152 cm dengan badan agak gemuk dan berwajah bulat. Korban ditemukan oleh warga sekitar, dan diperkirakan berusia 50 tahunan.
Salah seorang relawan PMI Bantul bernama Diska yang datang ke TKP, langsung melakukan koordinasi dengan stakeholder yang ada yakni TNI, POLRI Divisi Satlantas dan Forensik. Selang beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di TKP dan langsung melakukan olah kejadian perkara. Relawan PMI Bantul yang saat itu sedang bersiaga di Markas, meluncur ke lokasi kejadian perkara untuk melakukan evakuasi korban.
Ambulans yang dikemudikan oleh Mario (Rio) didampingi Waluyo dan saya sendiri, berkemas mempersiapkan kantong jenazah dan tandu. Kondisi jalanan yang macet sempat menghambat kami. Namun hal itu tidak berlangsung lama, lantaran suara sirine yang dinyalakan sang sopir membuat pengguna jalan lekas bergeser ke tepi jalan.
Sesampainya kami di lokasi kejadian perkara, nampak di sana petugas forensik masih melakukan olah kejadian perkara. Ada beberapa fragmen foto yang diambil saat itu, dan kami pun harus menunggu beberapa lama untuk mengangkut jenazah ke dalam sebuah kantong mayat. Beberapa lama kemudian mayat tersebut kami masukkan ke dalam kantong jenazah, dan selanjutnya diangkut menuju ke Rumah Sakit Panembahan Senopati.
Sebelumnya kami harus mampir terlebih dahulu ke Polsek Sewon untuk mengambil surat yang ditujukan alias rujukan ke rumah sakit Panembahan Senopati. Sempat menunggu sekitar 15 menit hingga surat selesai dicetak, dan kami manfaatkan untuk melihat-lihat isi sel yang ada di sana. Ternyata ada tiga penghuni di dalam area sel tersebut, berdasar cerita dari anggota polsek di sana, mereka adalah pelaku pencurian lukisan di ISI.
Usai mendapatkan surat rujukan kami langsung meluncur ke Rumah Sakit Panembahan Senopati. Korban langsung kami masukkan ke ruang IGD untuk diproses hingga dipindahkan ke kamar jenazah. Kantong jenazah yang digunakan saat itu kami lepaskan untuk digunakan kembali, lantaran ada temuan mayat korban tenggelam di daerah Pantai Parangtritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H