Mohon tunggu...
Antonius Along
Antonius Along Mohon Tunggu... Editor - Praktisi

Menulis dan mengispirasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Masyarakat Dayak dalam Mempertahankan Warisan Budaya di Tengah Tantangan Ibu Kota Negara Baru

27 Agustus 2024   17:31 Diperbarui: 27 Agustus 2024   17:32 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tidak hanya membawa perubahan besar dalam tatanan politik dan ekonomi, tetapi juga memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap masyarakat adat Dayak yang telah mendiami wilayah tersebut selama berabad-abad. 

Masyarakat Dayak, dengan kekayaan budaya dan tradisi yang mendalam, kini berada di persimpangan jalan antara modernisasi dan pelestarian identitas mereka. Artikel ini akan menguraikan berbagai strategi yang dilakukan oleh masyarakat Dayak dalam mempertahankan warisan budaya mereka di tengah dinamika pembangunan IKN.

A. Revitalisasi dan Dokumentasi Budaya

Salah satu strategi utama yang diambil oleh masyarakat Dayak adalah revitalisasi dan dokumentasi budaya. Langkah ini dilakukan dengan menghidupkan kembali tradisi yang mungkin mulai terlupakan atau terpinggirkan seiring waktu. Upaya ini mencakup pengajaran bahasa Dayak kepada generasi muda, pendokumentasian upacara adat, tarian, musik, dan kisah-kisah rakyat. 

Dengan mendokumentasikan budaya mereka, masyarakat Dayak tidak hanya melestarikan pengetahuan tradisional, tetapi juga memberikan akses kepada generasi mendatang untuk memahami dan mengapresiasi warisan leluhur mereka.

B. Pendidikan dan Transfer Pengetahuan Antargenerasi

Pendidikan memainkan peran penting dalam pelestarian budaya. Masyarakat Dayak telah memulai berbagai inisiatif untuk mengintegrasikan pendidikan budaya ke dalam kurikulum sekolah lokal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar generasi muda tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga memahami dan menghargai identitas budaya mereka. Pendidikan informal melalui keluarga juga menjadi fondasi penting dalam transfer pengetahuan, di mana orang tua dan kakek nenek menjadi guru utama dalam mengajarkan nilai-nilai, norma, dan tradisi Dayak.

C. Partisipasi dalam Proses Pengambilan Keputusan

Dalam menghadapi pembangunan IKN, partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan menjadi salah satu strategi yang diadopsi oleh masyarakat Dayak. Masyarakat adat berupaya untuk terlibat dalam diskusi dan negosiasi dengan pemerintah dan pihak pengembang. 

Mereka menggunakan berbagai forum, baik formal maupun informal, untuk menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek IKN terhadap komunitas mereka. Dengan partisipasi aktif ini, masyarakat Dayak berharap dapat menjaga hak-hak mereka dan memastikan bahwa pembangunan IKN tidak mengorbankan warisan budaya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun