Mohon tunggu...
Banglims
Banglims Mohon Tunggu... Cleaning service Trainer -

Master trainer Smartnusa Cleaning & Service System Development - Training

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bandara "Internasional" Soetta?

14 Mei 2013   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:37 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13684927741739260036

Kotor, itulah kesan pertama ketika saya mengunjungi Terminal II Bandar Udara Soekarno – Hatta. Sampah yang tak terurus terlihat mulai dari area parkir hingga lobi utama. Cukup banyak pula area lain di sekitar bangunan yang tampak tidak terawat dengan optimal. Sangat disayangkan, Terminal internasional ini masih kalah bersih dengan terminal internasional di negara-negara tetangga.

Terminal II Bandara Soetta (baca: Soekarno-Hatta) merupakan tempat yang dibuat untuk memfasilitasi proses kedatangan dan keberangkatan penumpang  internasional. Secara tidak langsung, Terminal II merupakan “kesan” pertama yang akan dilihat langsung oleh para wisatawan asing, yang mana akan berujung pada pembentukan opini subjektif terhadap servis kebersihan bandara di Indonesia.

Idealnya, Terminal II juga memiliki kualitas pelayanan dan kebersihan yang berstandar internasional. Namun pada kenyataanya, Terminal III Domestik justru memiliki pelayanan kebersihan yang lebih baik, meskipun kenyataannya Terminal III sebenarnya masih tergolong bangunan baru. Ketika saya berkunjung, kebetulan rumput di dalam area terminal belum dipangkas, banyak sampah berserakan, dan beberapa lorong masih dipenuhi oleh sisa-sisabahan bangunan. Selain itu, beberapa tong sampah masih terlihat penuh dengan puntung rokok serta sisa-sisa makanan.

Ketika memasuki area koridor utama Terminal II, tempat penyediaan air minum juga terlihat tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Standing astray tampak tidak dibersihkan secara teratur serta kaca gedung yang tampak mulai berjamur.Keadaan seperti ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pengendalian kualitas operator klining servis. Dengan demikian, standar kebersihan gedung dapat dipastikan menurun.

Fenomena lain yang ditemui di Terminal II adalah banyaknya operator klining servis yang belum difungsikan secara benar, sehingga banyak dari mereka lebih memilih untuk bergerombol dan berbicara. Tampilan seragam mereka juga belum terlalu diperhatikan dan banyak alat-alat klining servis yang terlihat berserahkan saat itu.

Pastinya, beberapa permasalahan yang disebutkan di atas dapat diselesaikan apabila pihak Angkasa Pura dan penyedia jasa klining servis Terminal II mulai menganggap kebersihan sebagai prioritas utama dalam memberikan pelayanan, bukan sekadar persyaratan. Tak pelak, Terminal II Bandara Soetta suatu saat akan menjadi lebih bersih dan semakin layak mendapat predikat terminal internasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun