Mohon tunggu...
Banglims
Banglims Mohon Tunggu... Cleaning service Trainer -

Master trainer Smartnusa Cleaning & Service System Development - Training

Selanjutnya

Tutup

Catatan

10 RUMUS PERNIKAHAN.

21 Maret 2015   06:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:20 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai diriku, dengarkanlah

Ada 10 rumus utama dalam merawat pernikahan.

1. API DALAM JANGAN DIBAWA KELUAR
Permasalahan suami istri cukuplah pasangan yang tahu, tidak perlu diketahui oleh orang lain, tidaklah perlu mencari pendapat orang lain secara terlalu mendalam cukup sekilas dan umum saja, karena setiap orang memiliki keadaan, kondisi dan situasi yang berbeda, dan setiap orang juga memiliki masalah mereka sendiri sendiri.

2. TIDAK MUNGKIN ADA DUA RAJA DALAM SATU KERAJAAN.
Janganlah membiasakan melibatkan orang tua dalam pernikahan karena itu adalah lubang terdalam dalam sebuah pernikahan, buktikan bahwa kita tidak hanya siap menikah namun juga siap bertanggung jawab terhadap segenap keputusan yang kita ambil. Keluar dari rumah setelah menikah, adalah keputusan berani yang paling tepat. Walaupun gubug derita namun berasa surga.

3. JANGAN MEMADAMKAN API DENGAN MINYAK.
Sesungguhnya jawaban atas permasalahan keluarga hanya keluarga itu sendiri yang dapat menyelesaikannya, bertanya kepada orang yang tepat akan memperoleh solusi namun bertanya kepada orang yang tidak tepat dan tidak memiliki kebijaksanaan sama halnya melemparkan bara api pada minyak tanah yang tergenang.

Memaafkan dan menyingkirkan ke AKU an akan menjadi pembuka simpul yang menjerat.

4. API LUAR JANGAN DIBAWA KEDALAM
Bersyukurlah terhadap apa yang Tuhan berikan kepada keluarga kita, Rumput tetangga memang lebih hijau, namun rumput kita adalah miliki kita dan pastilah bisa lebih hijau lagi.

Iri dan dan ingin seperti orang lain adalah penderitaan yang dibawa seterusnya, bahkan ketika orang tersebut sudah melupakan diri kita.

Keinginan adalah seperti kereta yang ditarik oleh kuda liar, takkan pernah berhenti sebelum.kudanya mati.

Janganlah membandingkan pasangan kita dengan orang lain !

Bersabarlah atas apa apa yang mereka katakan tentang keluarga kita atau pasangan kita, toh yang paling mengenal pasangan kita adalah kita sendiri, untuk apa menikah kalau ujungnya tidak percaya, setelah semuanya telah diberikan? Bukankah setiap.keputusan itu mengandung resiko ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun