Walaupun Hari Kartini sudah melewat, saya baru sadar bahwa ada sesuatu karangan yang saya tulis tentang peran wanita di dalam bidang politik masa ini. Mohon maaf ya kalau post ini sudah terlambat tetapi mungkin ini bisa dianggapkan 'Belated Tribute to Raden Kartini';
Belakangan ini, ada banyak diskusi tentang peran wanita di dalam bidang politik dan bisnis. Kampanye-kampanye berasal dari Barat menyokong wanita-wanita bermain peran yang lebih menonjol. Salah seorang wanita Indonesia yang terkenal di dalam bidang Politik pada waktu ini adalah walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Dia adalah walikota yang dipilih langsung oleh masyarakat Surabaya untuk jangka 2010-2015. Profil dan prestasinya menarik dan bernilai dinyatakan.
Tri Rismaharini juga dikenal sebagai Risma. Dia berasal dari Surabaya dan sebelum menjadi Walikota kota tersebut, Risma menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Dia adalah seorang wanita yang bekerja keras dan ada penentuan yang tegas. Terbukti suksesnya dicerminkan lewat penilaian sebagai walikota terbaik dunia dari situs Citymayors pada bulan Februari 2014. Risma terkenal sebagai wali kota yang menyokong meningkatkan jumlah daerah-daerah hijau di kota Surabaya. Tidak hanya itu, Kota Surabaya, sejak penjabatan Risma, sudah memiliki taman-taman dengan tema masing-masing misalnya Taman Skate dan BMX, Taman Persahabatan dan Taman Flora. Situs berita Tempo juga menyatakan taman-taman tersebut dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang ada daya tarik untuk masyarakat seperti Wi-Fi, perpustakaan dan fasilitas olahraga.
Selain dari perkembangan di dalam bidang lingkungan, Risma juga bermain peran menonjol untuk meningkatkan taraf kesehatan orang miskin di kota Surabaya. Dia melaksanakan pelatihan usaha mikro, kecil dan menengah. Supaya mempersiapkan masyarakatnya untuk menghadapi ASEAN Community pada tahun 2015, Risma memulai skema Rumah Bahasa. Dalam skema tersebut, kursus-kursus Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Komputer bisa dipilih oleh para pelajar. Juga, skema Rumah Bahasa ini terbuka untuk diskusi dan konsultasi dalam bidang-bidang lain contohnya investasi, perdagangan dan Informasi dan Teknologi.
Kesimpulannya, Risma adalah salah seorang wanita yang sangat berhasil. Pekerjaannya menunjukkan bahwa sukses tidak diukur jenis kelamin tetapi diukur dari hasil-hasil dan penentuan yang tegas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H