Aliran rekonstruksionisme
Aliran ini berusaha mengupdate atau merombak Tata susunan lama dengan membangun Tata susunan yang baru dan modern.
Aliran ini pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme Di mana keduanya sama-sama berawal dari krisis kebudayaan modern, tetapi keduanya memiliki cara yang berbeda untuk menyelesaikan suatu masalah.
Aliran perenialisme memilih untuk kembali kepada kebudayaan lama yang telah teruji dan berhasil membawa mampu untuk menghadapi krisis yang lama, sedangkan aliran rekonstruksionisme memilih untuk membina manusia untuk mampu menghadapi krisis dan aliran konstruksionisme ini lebih mementingkan kesepakatan bersama dalam menyelesaikan masalah.
Menurur Bakry aliran ini baru pendirian bahwa alam nyata ini mengandung dua makna hakikat sebagai asal sumber yaitu hakikat materi dan hakikat rohani.
Pandangan ontologis
Aliran ini memandang bahwa realita itu bersifat universal atau menyeluruh dan aliran ini berkeyakinan tugas menyelamatkan dunia adalah tugas dari seluruh umat manusia. Didalam pendidikan bisa diambil contoh juga yaitu tugas menyelamatkan dunia dari kebodohan adalah tugas dari seluruh umat manusia untuk terus menuntut ilmu.
Pandangan episrimologis
Aliran ini merujuk kepada aliran pragmatis dan perenialis karena menurut aliran ini untuk memahami sebuah realitas memerlukan suatu asas "tahu", maksudnya kita tidak akan pernah mengetahui sesuatu yang realita tanpa mengalami atau menjalani sebuah pengalaman.
Pandangan aksiologis
Aliran ini memandang masalah nilai berdasarkan dengan asas supranatural yaitu menerima nilai natural secara universal, abadi, berdasarkan nilai teologisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H