Mohon tunggu...
Bang Kemal
Bang Kemal Mohon Tunggu... -

Acuan kerangka awal, pelajaran SD/SMP, berpancasila. Hehe...seorang awam yang mau belajar. Terima kasih Kompasiana, Terima kasih Netter se-Indonesia. Mari berbagi........... dalam rumah yang sehat dan SOLID.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Suara Imajiner Ketika Berdansa

9 Juli 2011   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

My Sister, mungkin ada jendela "rahasia hati" kita selama ini yang tersimpan rapi dan sepi, di antara kisah dua anak remaja yang masih polos untuk menerima pertumbuhan fisik masing-masing. Lalu terciptalah pembicaraan di dalam hati, saat-saat dipaksa berdansa berdua oleh kedua orang tua angkat kita dalam sebuah acara keluarga, dan ku angkat kembali menjadi sebuah kisah suara-suara imajiner sebagai kenangan tak terlupakan  :

--

Kak, lihat ke bawah dong!

Sis, yang bener, suer nih, gak ada niat ambil keuntungan apa-apa yach!

Lha, kita khan kakak-adik?

Tidak Sis, kita itu bukan sedarah sekandung, bukan juga saudara jauh

Anggap saja aku adik angkatmu, ini khan janji

Tapi kamu sudah merubah

Maksudmu, aku berubah jadi rubah?

Ah, kayak gak tahu aja kamu, kita khan pernah belajar anatomi

Hayooo, mo ngomong apa lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun