Mohon tunggu...
bang karim
bang karim Mohon Tunggu... Freelancer - lagi berkuliah di jurusan sistem informasi

hi gue karim, kenapa nama ini karena bagus banget, lagi suka nulis:)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Beranjak ke 21 Tahun

7 November 2023   00:00 Diperbarui: 7 November 2023   00:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, ga kerasa waktu cepat banget berlalunya, tiba-tiba umur gue udah 21 aja.

Umur udah 21 tahun, tapi gue masih gini-gini aja, ga ada perubahan yang signifikan, gatau mau apa, mau ngelakuin sesuatu selalu setengah-setengah, gapapa kan begitu?, apa jangan-jangan gue termasuk pemuda yang  menyia-nyiakan masa mudanya?.

Sekarang gue lagi sering baca buku (walaupun cuma 15 menit perhari), eksplor tentang dunia graphic design walaupun gue anak filkom wkwkwk, gapapa lah daripada buang-buang waktu berjam-jam untuk scroll sosmed? ya kan hehe.

Mari gue bedah sedikit tentang hidup gue setahun kebelakang ini.

Setahun yang lalu gue hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, habis kuliah langsung pulang, terus scroll sosmed dan main game sampai lupa waktu. Seiring berjalannya waktu gue ga sengaja ketemu dengan konten youtube dari bang Ferry Irwandi dan Guru Gembul, setelah melihat beberapa konten dari mereka gue bertanya-tanya ke diri sendiri, kenapa mereka bisa sepinter itu ya? ehhh, ternyata mereka memang suka baca buku, jurnal dan artikel. Nah dari sana gue mulai tertarik dengan buku, sebelumnya gue pikir gunanya buku gaada, padahal impactnya sangat besar untuk kehidupan. Lanjut, buku pertama yang gue baca ialah The Psychology of Money - Morgan Housel, gue pinjam ke temen karena kepo aja, hari pertama gue pinjem, bukunya cuma gue diemin, setelah beberapa hari, gue mulai membaca sedikit demi sedikit. Ya ngantuk si bacanya, karena mungkin bukan topik yang gue suka kali ya, tapi akhirnya gue bisa finish membaca bukunya. Isi sedikit dari bukunya mungkin yang sangat gue inget adalah "To grasp why people bury themselves in debt you don’t need to study interest rates; you need to study the history of greed, insecurity, and optimism.", Orang mentalnya ngutang itu ya memang gara-gara serakah dan gasabaran aja.

Buku kedua ialah Filosofi Teras - Henry Manampiring, kenapa gue baca ini? ya karena bang Ferry membuat konten tentang isi buku ini. Hal yang sangat gue inget dibuku ini ialah "Ada hal yang ada dibawah kendali kita, dan ada hal yang enggak dibawah kendali kita". Prinsip ini disebut dikotomi kendali, oke gue akan beri contoh : ada orang yang bilang gue jelek bodoh dan sebagainya, nah itu adalah hal yang gabisa gue kendali-in, yang bisa gue kendali-in ialah respon terhadap apa yang di katakan oleh orang tersebut, makanya sekarang orang mau jelekin atau ngomongin gue sebagaimana-pun gue bakalan respon dengan ya ok. Jangan di-ambil pusing hal-hal yang semacam itu. Satu lagi yang paling gue inget ialah "Hidup itu sudah rumit, jangan dibikin lebih rumit". Dan sekarang gue udah tercerahkan, emosi gue lebih teratur dan hidup jauh lebih nyaman dan tenang.

Buku ketiga ialah buku TAN MALAKA - Penjara ke Penjara, isi buku tersebut tentang perjalanan Tan untuk kemerdekaan rakyat Indonesia.

Buku-buku yang sedang dibaca, ada Madilog - Tan Malaka, Logical Fallacy - Muhammad Nuruddin, Ensiklopedi Kelirumologi - Jaya Suprana, Blink - Malcolm Gladwell, Timaeus and Critias - Plato, Atlantis - Prof. Arysio Santos. Semoga buku buku ini tamat dibaca tahun ini dan bisa di amalkan.

Fotonya ambil sendiri
Fotonya ambil sendiri

Gue ceritain sedikit tentang Madilog, mungkin yang BAB I, karena gue susah mengerti tulisan di buku ini, gue coba ulang-ulang terus bacanya supaya gue bisa tau maksud dari tulisan yang ini. "Logika Mistika", dimana menurut Tan yang menyebabkan masyarakat di negeri kita ini terhambat kemajuannya, karena, masih percaya dengan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Seperti contoh, ketika ada seseorang yang mengalami atau mendapat penyakit yang aneh, masyarakat kita pasti langsung mengait-ngaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis, seperti santet dan semacamnya. Ini kan gak bisa di bukti-in kebenarannya secara ilmiah. Nah inilah yang dimaksud Tan sebagai Logika Mistika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun