Mohon tunggu...
bang joss
bang joss Mohon Tunggu... Jurnalis - mari tingkatkan karya nyata untuk indonesia tercinta ini

Membangun Karakter Diri Merupakan Proses Pembelajaran Paling Berharga Yang Tumbuh Dalam Jiwa Kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Paripurna Perpaduan Antara IQ, EQ, dan SQ

12 Oktober 2017   07:32 Diperbarui: 12 Oktober 2017   07:44 1957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Poto:(2.bp.blogspot.com)

Kemajuan pendidikan menjadi salah satu barometer kemajuan suatu bangsa selain peradabannya yang tinggi atau masih rendah, Bagaimana suatu bangsa dapat bersejajar dengan bangsa lain di dunia dalam percaturan politik atau partisipasi aktif dalam hubungan kenegaraan akan tampak, Pendidikan paripurnalah yang menjadikan seseorang atau anak bangsa dapat duduk bersama, menyelesaikan masalah kemanusiaan demi kedamaian dan kesejahteraan.

Dahulu para tokoh pendidikan khususnya memandang bahwa pendidikan adalah berhubungan dengan IQ atau Intelligence Quotient berarti kecerdasan intelektual, logika, rasio, dan analisis seseorang. Kemampuan seseorang dalam menalar, memecahkan sesuatu, merencanakan sesuatu, belajar, berpikir, penggunaan bahasa, Kecerdasan inilah yang dulu menjadi mitos keberhasilan seseorang.

Ternyata seorang yang pandai tidak dapat mengontrol emosional dirinya, mereka melakukan hal yang patal, tidak siap di uji, hingga bunuh diri. Sehingga di kemudian hari bahwa manusia adalah membutuhkan kecerdasan lainnya bukan hanya intelektual atau pintas saja, yaitu EQ Emotional Quotient atau kecerdasan emosional.

Kecerdasan inilah yang dapat mengontrol kekurangan-kekurangan kecerdasan logika, yaitu melengkapinya dengan mengontrol emosi diri sendiri dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan hidup. Maka seseorang berEQ akan dapat memotivasi diri, menghargai emosi orang lain, peka terhadap emosi orang lain, tidak bingung menghadapi berbagai macam karakter orang, kemampuan menyesuaikan diri, mengendalikan amarah, tekun, hormat, ramah, dan setia.

Inilah sifat-sifat positif yang dapat dikembangkan menjadi karakter seseorang bahkan menjadi karakter suatu bangsa, karena bangsa terdiri dari individu-individu. Pendidikan karakter di sekolah-sekolah seharusnya lebih di tekankan dan di budayakan dari pada pendidikan intelektual. Karakter inilah yang akan menjadi jiwa seseorang hingga dewasa dan tua, jika karakter masa anak-anaknya kurang baik, biasanya berlanjut hingga dewasa.

Untuk melengkapi seseorang menjadi paripurna, maka di butuhkanlah SQ Spiritual Quotient atau kecerdasan spiritual. Yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan agama dan jiwa. Kadang ada yang menurut logika dan emosional manusia sudah benar, namun menurut agama kurang tepat dan perlu di luruskan kembali. Kecerdasan inilah yang mengembalikan segala Sesuatu kembali kepada agama, mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian, selalu berprinsip kepada keadilan dan selalu menghubungkan segala permasalahan yang di hadapi.

Sebagai tambahan adalah AQ Addversity Quotient yaitu kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi tantangan dan kesulitan hidup yang di hadapinya, Maka ada yang dapat menghadapi tantangan hidup ini hingga lolos dan lulus melewatinya, Ada juga lemah mental dan jiwanya, maka ia akan berhenti dan menyerah, dan ada juga yang kemampuan kecerdasan ini tinggi hingga mampu mengatasi dan melampaui dari tantangan hidupnya, atau dia berada di atas kondidi tersebut.

Tambahan  kecerdasan ini dari usaha dan kesungguhan sendiri, hingga dapat menemukan sesuatu hal atau teori yang baru pada suatu bidang, hingga dapat bermanfaat untuk orang lain. Inilah  CQ Creativity Quotient yaitu kecerdasan kreatifitas, yaitu mampu melahirkan gagasan orisinil, kemampuan memproduksi sesuat dan menguraikannya dengan rinci, dan mengkaji kembali dengan cara yang berbeda.

ESQ Emotional Spiritual Quotient, inilah kecerdasan gabungan antara kecerdasan  emosional dan kecerdasan spiritual. Jika semua kecerdasan ini di kembangkan pada lembaga pendidikan, pastilah peserta didiknya akan tumbuh menjadi manusia-manusia baru yang luar biasa, kecerdasan paripurna dan berdaya saing tinggi. Manusia paripurna dekat dengan Tuhan, spiritualnya tidak dapat di ragukan lagi, kemampuan, kreatifitas, dan emosi positifnya sudah tampak pada tingkah lakunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun