Ada pernyataan kontroversi, memilih yang seiman adalah melanggar konstitusi, ini pernyataan sesat dan menyesatkan, karena sudah dibantah oleh Anggota DPR dan Menteri Agama,
karena siapapun boleh memilih sesuai keyakinan mereka, termasuk apa yang dianjurkan oleh Agama. Memilih itu adalah masalah pilihan dan pertimbangan ada beberapa faktor, salah satunya adalah sesuai anjuran agama. jika agama melarang memilih yang tidak seiman dan tidak seagama, maka itu hak warga negara karena menjalankan perintah agama dilindungi undang-undang dan inilah sebetulnya konstitusi, menjamin kebebasan hak warga negara.
Ada lagi yang menyatakan, memilih karena seiman adalah kaum primitiv dan kembali
 Daripada memilih mengurus orang yang ga waras, Saya tegaskan MEMILIH YANG TAMPAN BUKANLAH SARA!
silahkan pilih yang se iman dengan Anda, tak ada yang melarang, bagi umat islam memilih pemimpin non Muslim lagi buat kekacauan Adalah haram.Â
Jika umat selain agama islam memilih  yang muslim, itu hak dan keyakinan mereka karena semua dilindungi undang undang, namun jika percaya dengan pernyataan Memilih yang seiman, melanggar konstitusi, maka anda harus memilih pemimpin anda yang beda agama dengan anda, jika anda beragama kristen maka anda harus memilih yang beragama islam supaya tidak melanggar konstitusi.
Tapi bagi saya, yang waras, silahkan anda memilih sesuai hati sanubari anda.
Namun sekali lagi jika anda memilih yang TAMPAN untuk calon pemimpin anda itu bukan SARA dan tidak melanggar konstitusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H