Memang susah kalau mata sudah dibutakan oleh tipuan media, mmang suah dijelaskan kalau logika sudah tidak bisa berfikir waras.
Kalau waras tentu masih bisa menalar dengan baik.
Seperti itulah yang dialami oleh Ahok dan pendukungnya, kefanatikannya kepada Ahok sudah mencapai titik yang sulit untuk dijangkau dengan akal sehat.
lihat saja Iwan Bopeng, pendukung fanatik ahok, membuat ribut ditempat pemungutan suara saat pilkada, bahkan mengancam tentara dengan kata "tentara saja gue potong2", hanya PKI yang dalam sejarah ini yang telah dengan kejam memotong tentara. Setelah ngomong sembarangan si bopeng ketakutan sendiri, dia ditantang sama tentara bahkan anak tentara yang masih bocah nantangin si iwan bopeng. Akhirnya sibopeng yang biasanya bangga dengan baju kotak-kota, terpaksa membuat video permintaan maaf dengan pakai pakian koko.
 Cukup dengan itu? ternyata tidak, ketika banjir melanda jakarta seharusnya jika pendukung ahok cinta jakarta dan rakyat membantu warga jakarta, eh ini malah buat opini sesat untuk membela ahok. Lihat saja kompasiana, pendukung Ahok mengubah opini dengan membully Anies dan pendukungnya, padahal jelas-jelas banjir adalah tanggung jawab Ahok selaku gubernur DKI jakarta.
Jika anda masih waras, lihatlah apa yang mereka tulis buat Anies dikomapsiana ini.Tapi kenapa bisa jadi populer dan masuk paling banyak dibaca? ya kompasiana kan banyak pendukungnya Ahok? belum lagi admin yang memang suka menaikkan rating hal-hal yang menguntungkan ahok dan pendukungnya. Bagaimana kalau ada kritikan buat ahok? jelas tulisan kita akan dihapus dan penulis akan diblokir.
Tapi menyerahkah kita? jangan takut, kita doakan kompas dan kompasiana bangkrut kalau muat berita seenak mereka saja tanpa berimbang.
ketika FPI sedang sibuk mengirim bantuan dan membantu korban banjir mereka masih sibuk membuat opini untuk menjatuhkan fpi.Â
masih ingatkan tahun 2015 yang mana AHOK menantang banjir?
begitu juga dengan pendukungnya yang sombong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H