Kewajiban menuntut ilmu itu mencakup ilmu tasawuf, tauhid dan fiqih atau yang lebih dikenal dengan Tastafi. Momentum kelahiran Rasulullah Saw hendaknya kita tingkatkan menuntut ilmu dan beramal.
Demikian diantara pesan yang disampaikan Tgk Sanusi Abdullah atau akrab disapa Walidi dalam ceramah maulid nabi di Gampong Blang Dalam Bandar Dua Pidie Jaya yang digelar di Meunasah Gampong setempat setelah shalat Isya berjamaah, Rabu, (27/2023).
Pimpinan Dayah Miftahul Ulum Al-Waliyah Tanjong Bungong Bandar Dua itu menjelaskan tujuan dilahirkan Rasulullah Saw untuk memperbaiki akhlak umat dan pentingnya menuntut ilmu.
"Seseorang berakhlak dengan Allah SWT dan sesama manusia tanpa ada ilmu tidak mungkin dapat direalisasikan sesuai dengan petunjuk syari'at Islam dan sangat urgen keberadaan menuntut ilmu kepada setiap muslim," ujarnya.
Alumni Dayah MUDI Samalanga itu mengatakan beramal tanpa ilmu sungguh sia-sia setiap amalan yang dilakukan oleh seorang muslim.
Sosok ulama muda yang juga kandidat magister IAI Al-Aziziyah Samalanga itu mengajak masyarakat  berdasarkan hadis Rasulullah SAW memerintahkan umatnya menjadi 'Alim (orang berilmu, guru, Teungku) Jika belum sanggup, jadilah Muta'allimaan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami'an).
"Minimal menjadi Muhibban pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donatur yayasan, lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu," paparnyaÂ
Rasulullah SAW menurut Walidi menegaskan, jangan jadi orang yang kelima (Khamimisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. Celakalah golongan kelima ini. "Fatahlik!" tegas nabi Muhammad Saw.
"Paparan ini ini sesuai dengan redaksi hadits yang berbunyi Kun 'aliman, au muta'alliman, au mustami'an, au muhibban. Walam takun khaamisan, fatahlik Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau   orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka," ulasnya.
Putra ulama kharismatik Pidie Jaya  Abu Tanjong Bungong menjelaskan sangat besarnya pahala seorang yang bersedekah untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah Saw.