Syamsiah Ismail, M. Pd merupakan salah satu penerima best writer dan pelatih nasional. Acara terundang 31 orang guru penulis yg tergabung dalam organisasi profesi Ikatan Guru Indinesia (IGI) berlebel SAGUSAKU ( 1 Guru 1 Buku) yang di gelar Banten tepatnya Villa My Posita Anyer Resort, 22-23 Desember 2020.
Sosok pengawas yang merupakan magister pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe berhasil diundang dalam acara tersebut dan minimal telah menulis 2 buku tunggal berlogo IGI & SAGUSAKU dan telah ber-ISBN. Kemudian telah pernah melatih guru/siswa menulis pada acara GELIS (Gerakan Literasi Sekolah) sejak 2018.
Dari 31 guru terundang se-Indonesia itu salah satunya Syamsiah Ismail yang merupakan satu-satunya Pengawas SD, Â sisanya Kepala Sekolah SD/SMP, guru SD/SMP/SMK/MAN. Selain kk duta Lhokseumawe juga ada teman lagi guru SMKN 6 Lhokseumawe kandidat Doktor Unpad Bandung, Didi Pianda.
" Saya bersama pak Didi Pengurus organisasi guru penulis IGI Lhokseumawe. Beruntung kedua kami mendapat penghargaan serupa. Dari Pidie Jaya terundang 5 orang. 1 guru SMP & 4 Kepala Sekolah," papar Ibu yang telah berumur setengah abad lebih itu
Peserta terundang dari Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Timur,Â
Syamsiah Ismail menempatkan diri menjadi spesialis penulis untuk katagori anak-anak. Dalam komunitas IGI masih langka dengan spesifik itu.
Pada momen itu acara dibuka oleh penggagas kanal SAGUSAKU Bu Nurbadriyah, M.Pd. guru SMAN 5 Cilegon, Banten. Acara dihadiri oleh Kabiddikbud Kota Cilegon Pak Ismail. Pada Simposium itu lahir 2 buku masing-masing karya tunggal penulis dan Antologi bersama Praktik baik (Best Practice). Buku tersebut direncanakan akan diluncurkan pada Temu Penulis undangan Gubernur DKI Anis Bawesdan tanggal 17 Pebruari 2021.
Pada simposium di Resort Anyer lahir 3 katagori penulis, yaitu: Â WRITER, WRITER +COUCH, dan BEST WRITER + COUCH. Penyabet BEST WRITER+COUCH berkewajiban melatih guru menulis se-Indonesia di bawah SK Tugas IGI Pusat hingga menghasilkan produk buku demi ikut serta mensukseskan dunia LITERASI Indonesia. Pada pemetaan tugas di Anyer.
"Melihat kondisi, saya lebih memilih Kalimantan sebagai jam terbang perdana bersama IGI," ungkap sang ibu yang telah bercucu namun masih terlihat muda itu.
Terakhir sosok perempuan yang pernah berbaur diri bersama penghuni surga dunia dayah MUDI Samalanga dan dirinya berhasil menempatkan dirinya Sesuai visi-misi IGI "Sharing and Growing Together." Â Juga wanita yang murah senyum dan berkacamata ini berhak menerima Best writer dianggap telah punya jam terbang menulis sehingga dipercayakan untuk melanglang buana melatih guru Indonesia.