Mohon tunggu...
Deddy Panjaitan
Deddy Panjaitan Mohon Tunggu... -

semangat www.bangdepan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sikap Ibu Ketika Menyusui Bayinya

31 Mei 2012   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makanan yang terbaik buat seorang bayi adalah makanan yang disediakan alam. Janganlah sampai anak itu tidak memperoleh makanan ini. Adalah pelanggaran bagi seorang ibu, karena ingin gampang berusaha membebaskan dirinya dari tugas kasih sayang menyusui anaknya.

Masa dimana seorang bayi mendapatkan makanan dari ibunya adalah masa yang gawat. Banyak ibu sementara menyusui bayinya, dibiarkan bekerja melebihi kemampuanya dan memanaskan darahnya tatkala memasak, sehingga pemberian makanan sangatlah terpengaruh, bukan saja dengan makanan yang panas dari susu ibu, melainkan darahnya diracuni oleh makanan yang tidak sehat dari ibu yang telah memanaskan seluruh tubuhnya, sehingga mempengaruhi makanan bayi.

Bayi juga akan tepengaruh oleh kondisi pikiran ibu. Kalau ia tidak gembira mudah marah, mudah tersinggung, memberikan celah kepada nafsu yang meledak, makanan yang diterima bayi dari ibunya akan menjadi panas, acapkali menyebabkan gangguan perut, kejang dan dalam beberapa peristiwa menyebabkan kejang dan sawan.

Tabiat seorang anak sedikit banyak juga di pengaruhi oleh sifat makanan yang diterima dari ibu. Betapa pentingnya seorang ibu, sementara memberi makanana kepada anaknya, harus memelihara keadaan pikiranya tetap tenang, dan mengendalikan dirinya. Dengan berbuat ini, maka anak itu tidak terpengaruh, dan roh tenang serta menahan nafsu yang ditempuh ibu dalam memperlakukan anaknya memiliki pengaruh dalam membentuk pikiran bayi.

Kalau bayi bersifat gugup dan mudah berang, kelakuan ibu yang diteliti, jadi perilaku seorang ibu sangat mempengaruhi perkembangan bayinya, baik fisik dan jiwanya

www.depan.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun