Mohon tunggu...
Danil Fahmi
Danil Fahmi Mohon Tunggu... Bankir - Anak Kampung | Bankir | Advokat

Hidup nekad mati muda Hidup tak bertujuan Mati tak berkuburan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pembatas Ruang

10 Juli 2019   22:42 Diperbarui: 10 Juli 2019   23:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jenguklah aku walau pasti kita tak berjumpa
Jangan perturutkan keras dihati
Jangan ikutkan ingin sendiri
Jenguklah aku di dibatas dunia

Sentuhlah, walau kelak itu terhijab ratap batu pembatas ruang

Lama kutunggu dikau kekasih
Hingga keras rasa rinduku

Lama kutunggu dirimu,
Dalam kerinduan tak kasat mata
Dalam rindu yg tak diridhai
Dalam kerinduan yg tak berbalas

Andai tiada masa lagi bersua
Habis waktu tiada bersisa
Biarlah ziarah menjadi ta'ziyah
Pelepas dahaga rindu sesama
Tiada sesal membalur hati
Tak usah kecewa merajai
Doakan aku
Doakan dikau
Doakan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun