Disini, ditepi sebuah telaga.Â
Masih kulihat pahatan nama kita, diatas baru hitam.Â
Namamu masih terukir indah, walau dirimu entah dimana.Â
Setiap saat aku datang, barangkali engkau berkunjung kesini.Â
Penantian yang panjang, menyiksa rindu di dalam dada.Â
Aku berteriak memanggil namamu,Â
Namun tidak ada sahutan,Â
Aku tertunduk lesu, karena kamu tak menyahut.Â
Disini, di tepi telaga biru, hanya ada kesunyian.Â
Kesunyian untuk menitipkan rindu.,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!