Obrog musik penghantar sahur marak di desa dan kota. Berbagai musik yang seadanya sampai organ tunggal yang menyewa para biduan. Mereka mulai berkeliling dari kampung ke kampung mulai pukul 01.00 WIB sampai menjelang imsak. Berbagai macam jenis lagu dilantunkan sambil berkeliling dan membangun orang sahur. Dalam berkeliling mereka tidak menarik pembayaran dari masyarakat tetapi dari simpatisan.Â
Semalam tidak hanya satu grup obrog tetapi sudah memiliki wilayah masing-masing sehingga tidak terjadi keributan. Masyarakat merasa terhibur dan seolah- olah menjadi Seniman. Walaupun kadang-kadang agak tertanggu dengan bunyi-bunyian kini tidak merasakannya. Bahkan  kadang-kadang masyarakat ikut nimbrung menyanyi dan memberikan tips.Â
Dalam berkeliling membutuhkan ongkos yang besar terutama untuk membeli solar untuk diesel. Jika mengandalkan dari tips maka sangat kurang. Seminggu sekali mereka mengadakan hiburan berkeliling tetapi siang hari, sambil menikmati hiburan.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H