Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenaikan Cukai Rokok, Akankah Mampu Menurunkan Jumlah Perokok?

5 November 2022   21:57 Diperbarui: 5 November 2022   22:21 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah berencana menaikan cukai rokok ditahun 2023-2024. Kenaikan ini untuk menekan jumlah perokok anak-anak, apakah tindakan ini akan efektif?. 

Bagi seorang perokok berapapun kenaikan cukai rokok tak jadi masalah, walaupun harus mengeluarkan uang lebih banyak. Seiring kenaikan cukai rokok maka bermunculan rokok-rokok baru dengan harga yang murah. 

Sebenarnya kita cukup prihatin melihat jumlah  perokok anak-anak meningkat. Sering kita jumpai anak-anak SMP sudah banyak yang merokok diluar jam sekolah atau sepulang sekolah. Apalagi rokok elektrik sedang marak-maraknya diberbagai kota. 

Tentunya ini menjadi tantangan untuk orang tua, agar anak-anaknya tidak terjebak budaya merokok. 

Ada semacam pameo dimasyarakat, laki-laki itu harus merokok, kalau tidak merokok itu banci. Pameo ini banyak mendorong anak-anak muda mencoba mulai merokok biar diterima di lingkungan pergaulan dan tidak dikatakan banci. 

Jangan salah, padahal baru banci juga merokok. Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan rokok ditengah kenaikan cukai rokok. Contohnya dengan membeli rokok yang tak bercukai, merek rokok tidak penting, yang penting bisa ngebul. Bahkan rokok "Tingwe" alias ngelintig dewe laku keras dipasaran. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun